Tips Sehat

Anjuran Makan Daging Merah dalam Islam, dr Zaidul Akbar Beri Penjelasan

dr Zaidul Akbar menjelaskan anjuran untuk konsumsi daging merah baik itu daging sapi, domba hingga kambing

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar menjelaskan anjuran Islam mengenai konsumsi daging merah seperti daging domba, sapi 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penggagas kesehatan ala Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar menjelaskan anjuran Islam mengenai konsumsi daging merah atau daging dari hewan ternak berupa kambing, sapi atau domba.

Ada sebagian orang yang tidak makan daging merah dengan alasan tertentu, disampaikan dr Zaidul Akbar sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan sebab Nabi Muhammad SAW pun mencontohkan konsumsi daging.

Konsumsi daging merah, dr Zaidul Akbar mengatakan minimal dilakukan umat Islam setahun sekali yakni pada saat Hari Raya Idul Adha.

Daging merah merupakan istilah kuliner yang merujuk pada daging yang berwarna kemerahan, umumnya bersumber dari mamalia yaitu sapi, kambing, domba, dan lainnya.

Kandungan daging merah sangat banyak dan beragam, dapat menunjang kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara tepat.

Baca juga: Cara Sehat Konsumsi Alpukat Dibagikan dr Zaidul Akbar, Beberkan Motivasi Sedekah Kepada Diri Sendiri

Baca juga: dr Zaidul Akbar Bongkar Khasiat Matikan Lampu Saat Tidur, Dapat Memberbaiki Hormon dan Enzim 

dr Zaidul Akbar menerangkan dalam Islam tidak mengenal adanya vegetarian atau gaya hidup yang menerapkan pola makan tanpa konsumsi pangan yang berasal dari hewan.

"Ada sebagian orang yang tidak konsumsi daging merah, tidak tahu mengapa alasannya, sekadar mengingatkan saja Islam tak mengenal vegetarian, karena minimal setahun umat Islam harus makan daging," kata dr Zaidul Akbar dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official.

Pada Hari Raya Idul Adha, disunnahkan umat muslim menyembelih hewan kurban dan menyantap daging kurban tersebut.

Selain momen Hari Raya Idul Adha, kaum muslimin juga biasanya memakan daging merah yang dimasak pada acara akikah.

"Jangan tidak makan daging,  makan saja, mungkin tidak suka daging hewan darat, ya daging hewan laut banyak, karena sangat bermanfaat untuk asupan nutrisi," jelas dr Zaidul Akbar.

Sebab protein hewani dan nabati berbeda kandungannya, misalnya pada tempe yang mengandung protein berasal dari kedelai dan difermentasi sehingga kandungan menyerupai protein hewani.

Meski demikian, protein yang ada tempe tetap tidak bisa menyamai kandungan protein yang ada pada daging merah.

"Bagi yang tidak bisa makan daging merah boleh diganti tempe, atau daging-daging ikan," ucap dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar menjelaskan daging merah mengandung salah satunya B12 yang tidak ada pada sayur atau tumbuh-tumbuhan.

"Maka makan daging salah satu cara menjaga kesehatan tubuh kita. Meskipun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni daging dalam tubuh kita dicerna lebih berat daripada sayuran atau tumbuh-tumbuhan," urai dr Zaidul Akbar.

Baca juga: Keunikan Tempe Diungkap dr Zaidul Akbar, Berikut Kandungan dan Khasiatnya bagi Tubuh  

Baca juga: Cara Mudah Mengatasi Sakit Kepala, dr Zaidul Akbar Ungkap Penyebab dan Cara Mengatasinya

Daging sapi atau kambing termasuk daging merah yang memiliki zat besi lebih tinggi dibandingkan ayam atau ikan. Kebanyakan daging dikonsumsi dengan cara dipanggang, steik, dan isian burger.

Normalnya, daging sapi segar rendah lemak mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.

Sementara, dalam 100 gram daging kambing terdapat 150 kalori, 27 gram protein, dan 15 gram lemak.

Tak hanya itu daging kambing juga mengandung kalium, vitamin B12, zat besi, magnesium, selenium, dan omega 3.

Kandungan tersebut meningkatkan kapasitas pembawa oksigen dalam darah, tanpa zat besi yang cukup sel-sel darah merah menjadi lebih kecil dan tubuh menjadi lelah.

Dalam Islam, daging menempati posisi yang istimewa, terbukti Allah SWT meminta sembelihan kurban dilakukan di Hari Raya Idul Adha, hingga anjuran akikah bagi bayi yang baru lahir.

Allah SWT berfirman melalui Surat An-Nahl Ayat 5 tentang konsumsi daging hewan ternak

وَٱلْأَنْعَٰمَ خَلَقَهَا ۗ لَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ وَمَنَٰفِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ

Wal-an'āma khalaqahā lakum fīhā dif`uw wa manāfi'u wa min-hā ta`kulụn

Artinya: Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.

Rasulullah SAW sangat menyukai daging, bahkan saat bepergian beliau membawa bekal yang berisi daging.

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah berbunyi:

"Selama masa Nabi, kami biasa membawa daging hewan qurban (sebagai makanan perjalanan) ke Madinah" (HR Bukhari).

"Protein secara umum adalah kandungan dari bahan pangan yang akan mengurangi rasa lapar, maka tidak heran dalam hal ini Nabi Muhammad SAW terbiasa membawa daging saat perjalanan, ini sesuai dengan keilmuan masa kini dimana protein memperlambat rasa lapar," terang dr Zaidul Akbar.

Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah yang berbunyi:

"Kami pernah bersama Nabi SAW dalam sebuah undangan. Kemudian dibawakanlah paha kambing dan beliau menyukainya. Kemudian beliau menggigitnya satu gigitan. (HR Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammad SAW menyukai paha kambing karena lebih cepat masak dan mudah dicerna. Selain itu rasanya lebih lezat dan rendah lemak.

"Nabi SAW memilih daging bagian punggung, bahu, dan paha, karena bagian itu aktif bergerak. Artinya disitu dagingnya jauh lebih banyak daripada lemaknya," imbuhnya.

Meski demikian, konsumsi daging tidak boleh berlebihan berlaku untuk semua jeni makanan tak terkecuali sayur atau tumbuh-tumbuhan.

Daging merah khususnya dari daging kambing memiliki reputasi yang buruk di mata masyarakat, beredar mitos mengkonsumsi daging kambing dapat memicu hipertensi.

Berbagai penelitian telah membuktikan anggap tersebut salah, daging kambing justru daging yang paling sehat dari daging merah lainnya.

Kandungan lemak dan kolesterol daging kambing paling rendah, meski jumlah proteinnya setara dengan daging merah lainnya.

Bahkan daging kambing memiliki lemak jenuh lebih rendah daripada ayam yang lebih populer dikonsumsi.

"Bukan salah kambingnya, dalam hal ini mungkin cara pengolahannya menggunakan garam yang tidak sehat misalnya atau bahan-bahan lainnya yang digunakan saat mengkonsumsi kambing," kata dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar menambahkan, jika tidak mengkonsumsi daging merah maka akan kekurangan vitamin B12 yang berfungsi untuk kestabilan sistem saraf pada tubuh.

Ada gangguan kesehatan yang terjadi jika tubuh kebanyakan makan daging, di antara dehidrasi, dan memicu keringat yang beraroma tak sedap.

Simak Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved