Tajuk

Teror Kabut Asap

Karhutla Kalsel. Dampak kebakaran lahan dan hutan tidak hanya menimbulkan kabut asap yang mengganggu masyarakat, tapi juga menurunkan kualitas udara.

|
Editor: Alpri Widianjono
SUFIE BHASKARA UNTUK BPOST GROUP
Karhutla Kalsel. Anggota Manggala Agni Kalimantan VI/Tala saat memadamkan api pada kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (24/6/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Karhutla Kalsel. Jalan Nasional Jurusan Pelaihari di A Yani Kilometer 23, RT 03 RW1, Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sempat ditutup sekitar lima belas menit, Sabtu (24/6/2023) siang.

Antrean panjang kendaraan pun tak terelakkan.

Kondisi ini dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan setempat.

Api membakar tumbuhan semak yang ada di kiri dan kanan jalan tersebut.

Cuaca panas dan kekeringan, membuat area terbakar dengan cepat meluas.

Karhutla pun masih terjadi Minggu (25/6).

Ramai beredar di media sosial, rekaman kebakaran lahan yang membuat panik warga.

Seperti terjadi di Anjir Km 8 Handil Habib, Kabupaten Kapuas, Kalteng, yang berbatasan dengan Kalsel.

Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, TNI/Polri dan relawan pemadam kebakaran pun kian sering berjibaku memadamkan karhutla. Tidak hanya siang, tapi juga malam hari.

Dampak kebakaran lahan dan hutan ini tidak hanya menimbulkan kabut asap yang mengganggu aktivitas masyarakat, tapi juga menurunkan kualitas udara.

Berdasarkan informasi BMKG, kualitas udara Kalimantan Selatan akibat Karhutla mengalami penurunan.

Pada 25 Juni 2023, konsentrasi partikulat berada pada indikator merah, atau sangat tidak sehat.

Pengendara menembus kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di ruas Jalan Trans Kalimantan, kawasan Pengayuan, Kelurahan Landasan Ulin Selatan RT 03 RW 01, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Provisi Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (24/6/2023).
Pengendara menembus kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di ruas Jalan Trans Kalimantan, kawasan Pengayuan, Kelurahan Landasan Ulin Selatan RT 03 RW 01, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Provisi Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (24/6/2023). (BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO)

Tak hanya membuat mata perih, kabut asap ini juga menganggu pernapasan jika tidak segera ditangani.

Fenomena kabut asap akibat karhutla ini seolah menjadi siklus empat tahunan. Terakhir terjadi pada Oktober 2019.

Saat itu, akibat tebalnya asap, Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan membagikan masker secara massal bagi warga untuk mencegah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Desentralisasi MBG

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved