Breaking News

Berita Banjarbaru

Pemerintah Provinsi Kalsel Ajukan Geopark Meratus ke UNESCO Secara Resmi pada Oktober 2023

Pesona Geopark Meratus diajukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ke UNESCO Geopark Global pada Oktober 2023.

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Alpri Widianjono
IG @GEOPARKMERATUS
Pesona Geopark Meratus yang diajukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ke UNESCO Geopark Global pada Oktober 2023. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Usulan Geopark Meratus di Kalimantan Selatan (Kalsel) masuk dalam United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Global Geopark, terus dikebut.

Pada Juni lalu, Badan Pengembangan Geopark Meratus sudah melakukan evaluasi. Antara lain mempertimbangkan aksesibilitas, visibilitas, fasilitas dan kesiapan masyarakatnya.

Rencananya, pengajuan Geopark Meratus ke UNESCO pada Oktober tahun ini. 

Baca juga: Helikopter dari BNPB untuk Tangani Karhutla di Kalsel Akhirnya Datang

Baca juga: Beberapa Ruas Jalan di Kabupaten Balangan Sempat Terendam Akibat Luapan Air Sungai

Baca juga: Pelaku Persetubuhan Terhadap Anak Dibawah Umur Ditangkap di Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu

“Pada 2022 sampai 2023 belum menyampaikan secara resmi. Kami baru bisa mengajukan di tahun ini, sekitar Oktober,” kata Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana.

Pengembangan Geopark Meratus terus dilakukan. Di antaranya, melengkapi beberapa fasilitas dan visibilitas di 54 site dengan dibagi menjadi empat rute.

Rute utara melingkupi Loksado, Kelayangan Dadang dan Pertambangan Kuno.

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Keluarga Naik Motor Tabrak Buritan Truk di Kabupaten Banjar, 2 Anak Tewas

Baca juga: Pasangan Kekasih Bekerja di Kantor Kelurahan di Banjarmasin Ketahuan Tilep Dana Ratusan Juta Rupiah

Baca juga: Putusan Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Banjarbaru, Terdakwa Dinyatakan Bersalah oleh Majelis Hakim

Rute timur ada Riam Kanan di wilayah Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel.

Kemudian, rute selatan meliputi pendulangan Intan Pumpung di Cempaka Kota Banjarbaru.

Rute barat ada Sungai Jingah di Banjarmasin, Pulau Curiak Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Lok Baintan Kabupaten Banjar.

Baca juga: Pelaku Pencurian di Kantor-kantor Pemerintah hingga Sekolah di Kabupaten HST Dibekuk Polisi

Baca juga: Diciduk di Sebuah Rumah di Teluk Kepayang, Pria di Tanbu Terbukti Simpan 6 Paket Sabu

Baca juga: Ungkap Kasus Penusukan di Jalan Hauling Tapin, Polisi Atensi Maraknya Pembawa Sajam 

“Dari 54 site itu tidak mungkin dikerjakan semuanya. Jadi, kami akan memilih masing-masing rute itu lokus prioritas keseluruhan,” bebernya.  

Selanjutnya, kata Hanifah, tim akan membangun panel informasi yang nantinya juga ada di 54 site.

“Semoga pada APBD Perubah bisa mendapatkan alokasi anggaran untuk penyelesaiannya,” harap dia.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved