Berita Nasional

Kakorlantas Polri Ungkap Alasan Ujian SIM di Indonesia Dibuat Sulit, Sudah Terbitkan Buku Panduan

Alasan ujian untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) memang sengaja dibuat sulit akhirnya diungkap Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi

Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.co.id/ibrahim ashabirin
Ilustrasi: Ujian membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dilaksanakan Polres Tapin. Foto dirilis Sabtu (5/5/2018) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Alasan ujian untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) memang sengaja dibuat sulit akhirnya diungkap Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi

Firman Shantyabudi mengatakan bila ujian untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) memang sengaja dibuat sulit.

Hal tersebut dilakukan supaya masyarakat yang sudah dinyatakan lolos dan boleh memacu kendaraannya di jalan, benar-benar memiliki kompetensi mumpuni. Jadi, tingkat kecelakaan lalu lintas bisa ditekan.

"Sebab jalan itu merupakan daerah yang berbahaya. Naik motor, mobil, di situ ada namanya kecepatan. Kulit dan daging, bertemu aspal. Oleh karena itu, mengapa tak sembarang orang diberikan ijin (hanya lulus SIM)," katanya di Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Ancaman Berat 2 Anggota Densus 88 yang Terlibat Tertembaknya Bripda Ignatius, Propram Gelar Perkara

Baca juga: Satu Pemicu Ponpes Al Zaytun Indramayu Hari Ini Dikelilingi Kawat Berdiri, Polisi Terus Bersiaga

"Jadi kita harapkan masyarakat juga tidak menilai salah ketika kita melakukan tes yang mereka anggap sulit. Namanya juga, seleksi. Kita buatnnya tidak mengarang-ngarang karena ada tujuannya," lanjut Firman.

Sebagai upaya memudahkan para pemohon SIM, Firman menyatakan bahwa pihak Korlantas Polri sudah menerbitkan buku panduan yang berisi tentang materi ujian mendapatkan SIM dan peraturan lalu lintas di jalan.

Sehingga tidak ada alasan lagi bagi masyarakat yang gagal, malah mengeluhkan ujiannya yang terlalu sulit. Sebaliknya, ia meminta pemohon untuk belajar dan juga berlatih supaya lolos.

"Dari sisi teori, kami dari Korlantas Polri sudah meluncurkan buku panduan. Jadi tak ada lagi yang bilang ujian itu misteri, ada bukunya. Kalau mau lulus, baca. Ada di situ peraturan lalu lintas, attitude berkendara, sampai ujiannya," ucap Firman.

"Kalau memang sulit (ujian praktik), latihan. Jadi saya minta masyarakat juga paham bahwa itu untuk kepentingan mereka saat di jalan," kata dia.

Diketahui, beberapa waktu lalu Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta Korlantas Polri untuk mengevaluasi materi ujian untuk pembuatan SIM, khususnya dalam uji praktik.

Baca juga: Respon Mahfud MD saat KPK Minta Maaf Prosedural Soal Penetapan Kepala Basarnas Jadi Tersangka Suap

Sebab beberapa materi seperti berkendara slalom dan di jalur angka delapan (8), agaknya sudah tidak relevan.

Atas hal ini, Firman mengatakan pihaknya sedang melakukan studi apakah memang diperlukan untuk perubahan materi uji atau hanya sekadar diremajakan saja layout ujiannya.

"Nah ini kita masih minta masukkan dari masing masing wilayah. Jadi mungkin bisa saja layoutnya yg kita rubah. Jadi yang tadinya orang melihat lapangan sudah ada traffic cone sudah trauma. Mungkin jadi seperti taman lalu lintas, barang kali. Bisa saja," ucap dia.

Tips Agar Mudah Lulus Ujian SIM C

Membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) C untuk sepeda motor banyak dianggap sulit. Tak sedikit yang gagal pada saat ujian praktil maupun teori, sehingga harus mengulang lagi.

Akhirnya, banyak yang mengambil jalan pintas dengan cara "nembak" atau melalui calo. Padahal, tindakan tersebut termasuk melanggar peraturan.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ujian pembuatan SIM tidak bisa dianggap mudah. Sebab, membawa kendaraan di jalan raya memerlukan tanggung jawab yang besar.

Pemohon SIM C yang gagal dalam ujian praktik atau teori sebenarnya dikarenakan kurangnya persiapan atau latihan. Maka itu, penting untuk mempersiapkan atau membekali diri sebelum ujian, tidak bisa asal mengendarai sepeda motor saja.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, dari main dealer Honda untuk wilayah Jakarta dan Tangerang, mengatakan, pihaknya bersama PT Astra Honda Motor (AHM) pernah bekerja sama membuat program pelatihan untuk pembuatan SIM C baru.

"Jadi, pesertanya dari siswa sekolah dan guru sebanyak 30 orang yang kita latih agar lulus dalam pembuatan SIM dengan prosedur normal (tanpa nembak) dan program ini tidak melibatkan Kepolisian," ujar Agus, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

"Materi yang dilatih dalam keterampilan praktik tentu disesuaikan dengan metode yang ada di ujian SIM di Samsat, seperti pengereman, zigzag, dan figure 8," katanya.

Agus menambahkan, memang agar dapat lulus dalam ujian praktik SIM adalah melatih keterampilan berkendaranya. Misal, belajar pengereman yang aman, lalu belajar zigzag, putar balik, dan angka 8 tanpa turun kaki dan tanpa menyentuh traffic cone.

"Pada saat latihan banyak juga orang yang belum bisa melakukan hal tersebut. Apalagi, jika harus langsung ikut ujian di Samsat," ujar Agus.

Agus mengatakan, dari 30 orang yang mengikuti pelatihan, yang lulus 25 orang dan yang gagal rata-rata ada di teorinya tidak lulus, karena tidak belajar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Kenapa Ujian SIM di Indonesia Dibuat Sulit",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved