Berita Banjarbaru

Lampu Hijau KNIU, Geopark Nasional Meratus Selangkah Lagi Menuju UNESCO

Mimpi Pemprov Kalsel untuk memasukan Geopark Meratus dalam daftar UNESCO, tinggal selangkah lagi. KNIU beri lampu hijau

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki
Seorang wisatawan saat berswafoto di Taman Hutan Raya Sultan Adam, Kabupaten Banjar yang merupakan salah satu geosite Geopark Nasional Meratus. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Mimpi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk memasukan Geopark Meratus dalam daftar UNESCO, tinggal selangkah lagi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memberi lampu hijau.

Surat bernomor 24704/A1.A6/KS.09.00/2023 yang ditandatangani Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah menyatakan Geopark Nasional Meratus layak naik status.

Tak sendirian, Meratus akan diusulkan menjadi anggota baru UNESCO Global Geoparks pada tahun ini bersamaan dengan Geopark Nasional Kebumen.

Baca juga: Masuk Usulan UNESCO, Tim KNGI Lakukan Verifikasi ke Geopark Meratus

Baca juga: Pemerintah Provinsi Kalsel Ajukan Geopark Meratus ke UNESCO Secara Resmi pada Oktober 2023

“Dengan demikian, satu langkah lagi kita akan berjuang untuk pengakuan sebagai UNESCO Global Geoparks,” kata Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, Selasa (1/8/2023).

Pada 25 Juli lalu, Tim Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) melakukan kunjungan ke Geopark Nasional Meratus.

Hanifah menyebut ada beberapa evaluasi yang menjadi catatan KNGI untuk memenuhi standar UNESCO. Seperti aksesibilitas, visibilitas, dan fasilitas.

“Tentu ini perlu dukungan semua pihak, baik Pemprov, Pemda, akademisi, komunitas, dan swasta,” ujarnya.

Hal yang tak kalah penting, lanjut dia, harus membangun ekonomi eksklusif dan meningkatkan kapasitas masyarakat setempat.

Diketahui, saat ini Indonesia memiliki 10 situs geopark global yang diakui oleh UNESCO.

Terbaru, berdasarkan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Perancis, Rabu (24/5/2023) menetapkan empat geopark dari Indonesia.

Baca juga: Dukung Usulan Geopark Meratus ke UNESCO, PUPR Kalsel Siapkan Rp 750 Juta untuk Perbaikan Fasilitas

Keempatnya yaitu Ijen di Jawa Timur, Maros di Pangkep Sulawesi, Merangin di Jambi, dan Raja Ampat di Papua Barat.

Sedangkan enam geopark lainnya yakni Batur di Bali, Geopark Ciletuh di Jawa Barat, Geopark Rinjani di Lombok Nusa Tenggara Barat, Geopark Belitung di Bangka Belitung, Geopark Gunung Sewu di Jawa Tengah, dan Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved