Berita Banjarmasin

Benda Kuno di Langgar Al Hinduan Diduga Ketel Uap, Wali Kota : Jadi Saksi Sejarah Tranportasi Dulu

Benda Kuno di Langgar Al Hinduan Banjarmasin diduga ketel uap. Wali Kota Ibnu Sina menyebut ini menjadi bukti sejarah transporasi zaman dahulu

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi
Benda kuno yang diangkat dari bawah Langgar Al Hinduan, Banjarmasin. Tim Ahli Cagar Budaya Banjarmasin menduga benda itu adalah ketel uap, Jumat (18/8/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Akhirnya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mendapatkan laporan terkait kesimpulan sementara hasil penemuan benda kuno yang ada di bawah Langgar Al Hinduan belum lama tadi. 

Temuan benda kuno hasil galian pemugaran Langgar AL Hinduan 1937 di kawasan siring Pierre Tendean, berdasarkan laporan tim ahli cagar budaya, yakni ketel uap

Ibnu Sina menyebut meski bukan meriam seperti yang heboh disebutkan sebelumnya. Ketel uap ini juga menjadi saksi sejarah perkembangan transportasi di Banjarmasin. 

Artinya, transportasi di Banjarmasin sudah lebih maju. Terlebih pada tahun tersebut.  Ia menyebut pertama memang meriam. 

"Jika meriam dia akan menyatu sejarahnya dengan Benteng Tatas. Artinya melengkapi koleksi yang sudah ada. Tetapi ketel uap sendiri juga memiliki nilai historis dimana Sungai Martapura juga menjadi saksi sejarah transportasi pada zaman dahulu," jelasnya di Balai Kota Banjarmasin, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Sebut Benda Kuno di Langgar Al Hinduan Ketel Uap, Ini Penjelasan Tim Ahli Cagar Budaya Banjarmasin

Baca juga: BTALK : Mengangkat Sejarah Langgar Al Hinduan Banjarmasin

Baca juga: Satu Bagian pada Langgar Al Hinduan Banjarmasin yang Bersejarah Tidak Ikut Dibongkar

Ia menyebut jika benda tersebut menjadi bukti sejarah dan akan disimpan untuk diabadikan.

Hanya saja, benda tersebut bisa saja diletakan di samping Langgar Al Hinduan agar menyatu dengan ditemukannya benda tersebut. Atau bisa juga diletakan di Museum Kota Banjarmasin. 

Rencananya, akan dibuatkan monumen dan jenis angkutannya seperti apa.

"Semacam miniatur untuk sarana edukasi kepada masyarakat generasi akan datang. Seperti ini bentuknya," jelasnya.

Pelaksanaan pemugaran Langgar Al Hinduan terus dilakukan. Namun, ia tetap meminta pekerja pemugaran Langgar AL Hinduan berhati-hati. Karena tidak menutup kemungkinan, ada benda-benda bersejarah lain ada terpendam di dalam bangunan itu.

"Sekecil apapun temuan nilai sejarah. Maka harus diamankan. Seperti keramik dan benda lainnya yang secara arkeolog memiliki nilai sejarah," bebernya.

Ia juga menyebut, ketel uap seperti itu belum pernah ada contohnya. Pihaknya juga tetap akan melakukan penelitian terkait benda tersebut. 

Baca juga: Tempat Pertama Kali Muktamar NU Digelar di Kalsel, Ini Sejarah Dinamakan Langgar Al Hinduan

Ia juga menyebut benda tersebut mirip dengan ketel uap milik Sultan Siak. "Memang perlu adanya penelitian hingga ke sana," bebernya. 

Seperti diketahui, kesimpulan sementara berdasarkan hasil penelitian Tim Ahli Cagar Budaya Kota Banjarmasin, Mansyur dan peneliti di Lembaga Kajian Sejarah, Sosial dan Budaya Kalsel, Syahreza menyebut jika kuat dugaan benda yang sebelumnya diduga berupa meriam itu adalah material ketel uap.

Ketel uap dengan model Cochran Boiler, produksi sekitar tahun 1885. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved