Berita Kotabaru

Hindari Cuaca Ekstrem, Nelayan Kotabaru Berangkat Melaut Sejak Subuh

Mengantisipasi cuaca ekstrem berupa gelombang besar dan angin kencang, Nelayan Kotabaru mensiasati dengan berangkat melaut sejak subuh

Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Dok BPost
Ilustrasi - Perahu nelayan tradisional di Kotabaru. Para Nelayan Kotabaru berangkat sejak subuh untuk menghindari cuaca ekstrem. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai gelombang besar masih terjadi di perairan Kotabaru. Kondisi itu menghantui perasaan mereka khususnya nelayan tradisional, akibanya mereka tidak maksimal ketika melaut.

Menghindari cuata eksrem, musim angin tenggara, Nelayan Kotabaru berangkat melaut sejak Pukul 05.00 Wita. Para nelayan ini, pulang pukul 11.00 Wita

Strategi itu dilakukan untuk menghindari gelombang besar dan angin kencang yang acap kali terjadi di atas pukul 11.00 Wita.

Hal itu dikatalan Zaenal, Ketua Insan (Ikatan Nelayan Saijaan). Selain mengatur waktu berangkat dan pulang melaut, wilayah tangkapan juga relatif dekat.

Baca juga: Terjatuh ke Laut Saat Mengikat Tiang Bagang, Nelayan Kotabaru Kalsel Ditemukan Tak Bernyawa

Baca juga: Ditolong Kapal Rombongan Majelis, Begini Kisah 3 Nelayan Kotabaru 9 Jam Mengapung di Laut

"Paling di perairan Pulau Nangka, Tanjung Dewa dan perairan Selat Pulaulaut. Tidak bisa jauh perairan wilayah Pulau Sebuku kondisi cuaca sekarang ini," jelas Zaenal, Selasa (22/8/2023).

Diakui dia, saat cuaca ekstrem sekarang ini hasil tangkapan nelayan masih sebanding dengan hari kondisi normal. Setiap melaut masih ada penghasilan didapat walau tidak seberapa.

"Ada saja hasilnya, walau waktu beroperasinya terbatas. Masih seimbang pendapatan termasuk operasional," terangnya.

Penghasilan termasuk operasional masih seimbang, karena wilayah tangkapan relatif dekat. "Paling dua kali menebar jala, habis itu pulang. Karena bila pukul 12.00 Wita angin sudah kencang. Tertutup sajalah pendapatan," ucapnya.

Baca juga: Nelayan Kotabaru Kalsel Hilang Saat Menjaring Udang di Kelumpang Hulu, Terjadi Saat Cuaca Ekstrem

Melaut menjadi rutinitas warga Rampa yang mayoritas adalah nelayan. Meski melaut satu-satu mata pencarian warga, ia selalu mengimbau kepada warganya.

Saat melaut tetap membawa alat keselamatan seperti baju pelampung dan alat keselamatan lainnya, mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. (Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved