Tajuk

Hantu Kejahatan Siber

Berbagai jenis kejahatan siber, mulai penipuan phising, peretasan, cyber stalking atau penguntitan, cyber bullying atau perundungan siber kian marak.

Editor: Alpri Widianjono
Shutterstock
ILUSTRASI - Kejahatan siber di Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Cyber crime alias kejahatan siber, belakangan kian meresahkan.

Pelaku mencari mangsa dengan memanfaatkan teknologi.

Sayangnya, akibat literasi digital yang rendah, membuat korban terus berjatuhan.

Berbagai jenis kejahatan siber mulai dari penipuan phising, peretasan, cyber stalking atau penguntitan dan cyber bullying atau perundungan siber kian akrab di telinga masyarakat.

Korbannya, tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak.

Baca juga: Warga Kalsel Banyak Jadi Korban Kejahatan Siber, OJK Imbau Jaga Data Pribadi

Di antara kejahatan siber yang paling banyak dilaporkan ke polisi saat ini adalah Penipuan online yang dilakukan dengan cara phising atau memancing para korban.

Banyak orang yang tak sadar terpedaya karena pelaku pintar berbicara “memancing” dengan pertanyaan-pertanyaan jebakan kepada korban.

Dalam tindak kejahatan ini, pelaku juga seringkali meretas sistem untuk mencuri data korban yang bersifat privat.

Contoh bentuk kejahatan ini seperti penipuan yang mencatut nama perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Indonesia sering menjadi sasaran kejahatan siber dari sejumlah organisasi kejahatan di dunia.

Baca juga: Reaksi Putri Gus Dur Soal Ketua Umum PKB Cak Imin Bakal Diperiksa KPK Hari Ini, Kontestasi Politik

Mengutip laporan lanskap keamanan siber 2023 dari Ensign Infosecurity, grup penjahat siber Desorden, Dark Pin, dan Naikon menjadi kelompok yang perlu diantisipasikarena punya kemampuan berbahasa Melayu.

Sementara itu, laporan dari Kaspersky, sebuah perusahaan keamanan siber global, Indonesia mengalami sekitar 7 juta serangan siber pada kuartal kedua 2023.

Angka tersebut turun hingga 30 persen dari periode April hingga Juni tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada sisi serangan lokal, total 28,3 persen pengguna di Indonesia menjadi sasaran ancaman lokal pada periode April hingga Juni 2023.

Kaspersky mendeteksi sebanyak 13.015.667 insiden lokal pada komputer partisipan di Indonesia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved