Berita Banjarbaru

Ini Saran Pengamat Tata Kota Terkait Seringnya Kecelakaan di Perempatan Trikora dan Guntung Manggis

Menurut Pengamat Tata Nanda Febryan Pratamajaya, keselamatan pada persimpangan suatu ruas jalan, perlu mendapatkan perhatian serius

ISTIMEWA
Ketua Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia Kalimantan Selatan (Intakindo Kalsel), Nanda Febryan Pratamajaya 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Seringnya kecelakaan di Perempatan Jalan Trikora dan Guntung Manggis, Kecamatan Landasanulin, Kota Banjarbaru, mendapat tanggapan dari Pengamat Tata Ruang Kota, Nanda Febryan Pratamajaya.

Menurut Nanda, keselamatan pada persimpangan suatu ruas jalan, merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius.

Pengguna kendaraan pada bundaran berpotensi untuk mengalami kecelakaan lalu lintas, yang dapat menyebabkan kerugian moril materil.

“Adanya informasi mengenai berulangnya kecelakaan pada persimpingan Guntung Manggis dan Trikora, harus segera disikapi secara teknis,” ujarnya.

Diterangkannya, salah satu upaya yang harus dilakukan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.

Serta Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 mengamanahkan bahwa setiap rencana pengembangan atau pembangunan pusat kegiatan, permukiman dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan, wajib dilakukan Analisa Dampak Lalu Lintas (Andalalin).

Nanda mengatakan, Persimpangan Guntung Manggis seharusnya dilengkapi dokumen Andalalin. Dokumen inilah yang perlu dilakukan peninjauan kembali atau evaluasi. Evaluasi yang dimaksud kajian teknis kinerja simpang Guntung Manggis.

Adapun data yang diperlukan pada kajian itu yaitu data primer berupa volume dan konflik lalu lintas, serta data kecepatan kendaraan yang melintas.

Kemudian data sekunder berupa data kecelakaan dari Kepolisian RI dan data geometrik jalan dari satuan kerja Balai Jalan Nasional Kementerian PUPR.

Manfaat dari evaluasi kajian teknis yaitu untuk mengetahui derajat kejenuhan persimpangan Guntung Manggis, apakah masih memenuhi persyaratan Manual Kapasitas Jalan atau tidak. Bila sudah tidak memenuhi maka perlu dilakukan penataan dan redesain ulang persimpangan Guntung Manggis.

Sembari menunggu hasil evaluasi Andalalin, solusi jangka pendek yang dapat dilakukan pihak terkait yaitu dengan melakukan percobaan menggunakan beberapa alternatif pemecahan masalah yang lain.

Misalnya dengan perubahan manajemen lalu lintas. Yaitu ada persimpangan yang ditutup untuk menghindari pertemuan simpang kendaraan sebidang

Contoh kasus pada bundaran jalan H Hasan Basry Kota Banjarmasin, juga dapat dilakukan penempatan petugas pengatur lalu lintas pada jam sibuk.

Penempatan rambu setop dan marka berhenti dipasang pada keempat lengan persimpangan. Pita penggaduh beberapa strip dapat dipasang pada keempat lengan persimpangan, untuk memperingatkan pengendara agar mengurangi kecepatan kendaraan yang berjarak minimal 50 meter sebelum persimpangan.

Marka jalan diperjelas, dengan dicat ulang agar pandangan pengendara lebih nyaman dalam berkendara.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved