Opini
Mengunggah Jiwa Kepemimpinan Melayani
PEMILIHAN Umum (Pemilu) serentak semakin dekat. Melalui Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 3 Tahun 2022
Hal ini dapat dimaknai dalam 3 (tiga) hal. Pertama, pemimpin harus mampu mengusahakan atau menciptakan kemakmuran bagi masyarakat sehingga dirasakan secara nyata oleh masyarakat. Wajibnya adalah, pemimpin harus memiliki kemampuan untuk membuat kehidupan masyarakatnya menjadi lebih baik.
Kedua, pemimpin harus mampu bersikap adil, tidak diskriminatif dan bisa jadi pelayan bagi masyarakatnya. Tidak boleh membeda-bedakan berdasar golongan, suku, gender atau agama.
Selain itu harus bersifat objektif tanpa diiringi oleh suatu kepentingan tertentu seperti kepentingan pribadi maupun golongan (partai)-nya.
Ketiga, pemimpin harus selalu berada ditengah suatu permasalahan serta cerdas dan memiliki wawasan yang luas dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang berbasis evidence adalah modal utama bagi para pemimpin sehingga cerminan kebijakan yang diputuskan sangat menentukan gaya kepemimpinan.
Transformasi Servant Leadership
Robert K. Greenleaf dalam bukunya tentang The Power of Servant Leadership mengungkapkan bahwa kepemimpinan berawal dari perasaan tulus yang timbul dari dalam hati untuk melayani, menempatkan kebutuhan pengikut sebagai prioritas, menyelesaikan sesuatu bersama orang lain dan membantu orang lain dalam mencapai suatu tujuan bersama.
Sederhananya hal ini memberi makna bahwa “perasaan ingin melayani” adalah kunci transformasi kepemimpinan ke depan.
Bagaimana cara melayani masyarakat, bagaimana menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi maupun golongan, kemampuan berempati, keterbukaan menghadirkan partisipasi serta konsistensi berkolaborasi adalah hal-hal yang harus di upload (unggah) kedalam diri masing-masing pasangan Capres dan Cawapres untuk menumbuhkan trust public.
Dalam konteks pemilu kedepan, bagaimanapun juga masyarakat pasti akan mendukung dan memilih atas dasar perspektif dan hatinya masing-masing.
Nuansa-nuansa keharmonisan baik antara pasangan capres dan cawapres, tim pemenangan, koalisi partai politik serta pemerintah harus dijaga dan dijunjung dengan baik untuk menghadirkan pemilu berkualitas dan kedewasaan berdemokrasi serta keseimbangan publik.
Semoga pemilihan umum serentak ke depan dapat berjalan lancar untuk menghadirkan pemilih yang berdaulat demi Negara yang Kuat serta tidak dipandang sebagai ajang seremonial politik belaka. Amin. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.