Berita Tanahbumbu

Perjuangan Bhabinkamtibmas di Tanahbumbu Dirikan Panti Asuhan, Berawal Melihat Anak Penambal Jalan

Beginilah perjuangan Briptu Hedi anggota Bhabinkamtibmas di Tanahbumvbu dalam mendirikan panti asuhan

Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri
Briptu Hedi Bhabinkamtibmas di Polres Tanag Bumbu 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Panti Asuhan Bunda Zerina, berdiri atas dasar adanya kemauan serta dukungan dari pasangan hidup untuk menjalankan amanah yang sesuai dengan semboyan kepolisian yaitu Melindungi, Ayomi dan Layani Masyarakat.

Babah, begitulah anak kandung, serta anak-anak panti asuh memanggilnya. Pria bernama Hedi Pratama Putra berpangkat Briptu, sekarang mengemban tugas di Polsek Mantewe sebagai Bhabinkamtibmas Desa Mantewe, Mantewe, Tanahbumbu (Tanbu).

Panti asuhan bermula dari 2018, ketika Briptu Hedi berpindah tugas ke Polsek Mantewe. Tidak berselang beberapa bulan bertugas di Polsek Mantewe, Briptu Hedi kembali diberikan amanah untuk membina satu Desa Mantewe.

Dari sinilah awal mulanya yang maha kuasa memberikan inisiatif untuk membantu meringankan masyarakatnya yang hidupnya kurang berkecukupan.

Ketika itu Briptu Hedi melaksanakan patroli di desanya. Tepat di kilometer 47 Desa Mantewe, sang Bhabinkamtibmas melihat sekelompok bocah yang sedang menambal jalan yang berlubang.

Melihat hal ini, Briptu Hedi tidak secara langsung memberikan uang, akan tetapi ia berdialog dengan anak-anak yang dimaksud.

Selepas dari dialog bersama anak anak, sepanjang jalan Briptu Hedi mulai tercetus ide agar anak-anak yang usianya kurang lebih sekitar tujuh tahun sampai sepuluh tahun ini bisa dibantu secara berkelanjutan.

Selang beberapa tahun kemuian di awal 2021, Briptu Hedi bertukar pikiran dengan sang istri, Erina Agustin. Saat itu Erina Agustin masih bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai HRD. Dia mengutarakan niatnya untuk mengelola panti asuhan secara mandiri, Briptu Hedi mendapati respon yang positif serta dukungan penuh dari sang istri. Bahkan sang istri rela berhenti bekerja.

Seperti sudah ditakdirkan, saat itu terlintas di benak Hedi untuk silaturahmi ke pondok pesantren di desa binaannya, yaitu Ustadz Fakhri atau Guru Fakhri. Di hadapan Guru Fakhri, semua yang ada di benak Hedi dan istri disampaikan.

Respons positif didapat. Guru Fakhri dan ayahnya sangat mendukung. Bahkan sang guru menghibahkan salah satu eks bangunan pondok pesantrennya yang memang sudah tidak dihuni untuk bisa dikelola dan dijadikan panti asuhan.

Sembari merenovasi bangunan, Briptu Hedi bersama istri menyiapkan nama untuk panti asuhan ini, hingga didapat Pantai Asuhan Bunda Zerina. Nama yang diambil dari nama anak pertama Briptu Hedi.

Selanjutnya Briptu Hedi mulai mencari informasi anak-anak yang memenuhi kriteria untuk dijadikan anak asuhnya.

“Sasaran utama memang tidak lain adalah anak-anak yang ditemuinya saat bekerja menambal jalan waktu itu,” katanya.

Ternyata anak-anak ini masih mempunyai orang tua yang lengkap. Akan tetapi memang dalam keadaan yang serba kurang berkecukupan dengan 13 saudara dan bahkan keadaan pada saat itu tidak adanya aliran listrik di rumah mereka diami.

Apalagi ayah mereka yang telah berumur atau memasuki usia lanjut ditambah tanpa adanya pekerjaan tetap. Dan yang mengharukan, moment penjemputan ketiga anak-anak asuhnya ini bertepatan dengan HUT-78 Bhayangkara.(M fikri)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved