Berita Tabalong

Sebanyak 80 Penderita HIV di Kabupaten Tabalong dalam Pengawasan Dinkes dan Rutin Jalani Pengobatan

Bukan hanya aktif pada pengawasan terhadap penderita, Dinkes Tabalong juga melakukan upaya pencegahan penyebaran penularan virus tersebut.

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Alpri Widianjono
RUTAN TANJUNG UNTUK BPOST
ILUSTRASI - Warga binaan Rutan Tanjung di Kabupaten Tabalong menjalani pemeriksaan HIV/AIDS, beberapa waktu lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Sebanyak 80 orang penderita HIV/AIDS di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), tak lepas dari pembinaan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

Melalui tim pengelola HIV pada masing-masing puskesmas di kecamatan, para penderita HIV ini terus diperhatikan dan diingatkan untuk selalu mengambil obat untuk pengobatan. 

Biasanya para penderita mengambil obat secara rutin ke RSUD dan RS Ansari Saleh untuk kontrol diperiksa jumlah CD4 dan viral load dalam darah pasien untuk menentukan kemajuan pengobatan. 

"Pengobatan HIV menggunakan anti retroviral/ARV yang saat ini pasien atau keluarga mengambil ke RSUD, ada juga yang langsung ke RSUD Ansari Saleh di Banjarmasin," terang Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, Taufiqurrahman Hamdie, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Komisi Penanggulangan AIDS Kota Banjarbaru Sebut Ratusan ODHIV Tak Terdeteksi

Dibeberkan olehnya, rata-rata penderita HIV/AIDS di Tabalong disebabkan hubungan seks berisiko, sering berganti pasangan, ibu rumah tangga dari suami yang positif HIV, dan bayi dari ibunya yang positif HIV lalu tertular melalui janin.

Terhadap bayi ini pun kata Taufiq, pengobatan juga dilakukan dan si bayi sejak lahir sudah ketergantungan obat.

Bukan hanya aktif pada pengawasan terhadap penderita, Dinkes Tabalong juga melakukan upaya pencegahan penyebaran penularan virus tersebut. 

Secara berkala,  Dinkes Tabalong melakukan skrining pada populasi kunci,  yakni ibu hamil, Komunitas Waria dan Lelaki Suka Lelaki, Warga Binaan Pemasyarakatan pada Lapas dan Rutan. 

Baca juga: Tiga Daerah di Kalsel Tertinggi Angka Kasus HIV/AIDS, Seorang Pengidap Akui Banyak Diskriminasi

Selain itu juga, aktif melakukan kegiatan Voluntury Conseling and Testing (VCT) pada karyawan tempat hiburan karaoke dan karyawan perusahaan.  

Bahkan juga sering digelar sosialisasi,  di antaranya seminar tentang HIV, kerja sama dengan perusahaan. 

(Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved