Berita Banjarmasin

Tercatat 202 Kasus Pneumonia di Banjarmasin, Belum Ada Temuan Mycoplasma Pneumonia

Berikut jumlah kasus Pneumonia di Kota Banjarmasin, namun untuk mycoplasma pneumonia tidak ada temuan

Penulis: Eka Dinayanti | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD SYAIFUL RIKI
RSUD Ulin di Jalan Ahmad Yani Km2, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantna Selatan. Untuk Kota Banjarmasin saat ini tercatat ada 202 Kasus Pneumonia 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kasus pneumonia di Banjarmasin ternyata itu sudah sampai 202 kasus. 

Kasus ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

Meski begitu hingga kini tak ada temukan kasus mycoplasma pneumonia yang saat ini marak di Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda menyebut jika jumlah tersebut belum sampai Desember 2023. 

Jumlah yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan merupakan angka sejak Januari hingga September 2023. 

Bah saat ini selain kasus pneumonia yang sering terjadi di Indonesia juga dihebohkan dengan kasus mycoplasma pneumonia dilaporkan muncul di Jakarta, Indonesia.

"Kalau mycoplasma pneumonia di Banajrmasin belum ada temuan hingga saat ini. Memang harus diakui jika pneumonia banyak jenisnya," katanya.

Baca juga: Sekilas Makam Keramat Tenggelam di Aranio, Berada di Bawah Perairan di Situs ke-38 Geopark Meratus

Baca juga: Prabowo Dijadwalkan Kampanye di Kalsel Akhir Januari 2024, Sulaiman Umar: Menang 1 Putaran

Sementara itu, mycoplasma pneumonia di bakteri mycoplasma.

Tabiun mengklaim jika saat ini pengobatan untuk penyakit pneumonia telah tersedia di puskesmas yang ada di Banjarmasin. Artinya penderita hanya perlu ke puskemas untuk mendapatkan perawatan. 

Ia menyebut pneumonia ini terbagi menjadi dua jenis. Ada yang spesifik dan non spesifik. Yang spesifik merupakan pneumonia ditemukan Bakteri Tahan Asam (BTA). Pneumonia ini tidak jauh berbeda dengan gejala TBC. 

Dimana penderita akan mengalami batuk selama berhari-hari disertai darah. Tak hanya itu, pneumonia ini menginfeksi paru bagian dalam. Jenis ini menular. 

Berbeda pengobatan dengan pneumonia non spesifik yang hanya perlu antibiotik. Pneumonia spesifik pengobatannya harus enam bulan.

(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved