Nasional

Tiga Anggota Brimob Polda NTT Pukuli Pemuda, Kapolda Sebut Sudah Damai: "Anak Anggota Dilecehkan"

Korban dipukuli Brimob Polda NTT mengalami luka lebam di kedua mata, luka robek di pelipis mata bagian kiri, dan luka pada bagian bibir.

Editor: Rahmadhani
Handover
Ilustrasi pengeroyokan. Seorang pemuda di Kelurahan Kalabahi Kota, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban pengeroyokan anggota Brimob. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Saddan Achmed Arjuna Puken (21), Pemuda di Kelurahan Kalabahi Kota, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban pengeroyokan anggota Brimob.

Korban mengalami luka lebam di kedua mata, luka robek di pelipis mata bagian kiri, dan luka pada bagian bibir.

Kakak kandung Arjuna, Mega Puken mengatakan, adiknya dianiaya anggota Brimob pada Kamis (18/1/2024) sekitar pukul 17.00 Wita.

"Adik saya ini dikeroyok oleh tiga anggota Brimob yang bertugas di Kompi 4 Yon A, Alor," tutur Mega, Jumat (19/1/2024).

Mega menyebutkan, masing-masing nama anggota Brimob itu adalah ML, AA, dan MIA.

Menurut Mega, kasus penganiayaan ini bermula dari anak salah satu anggota Brimob yang suka terhadap adiknya.

Akan tetapi, kata Mega, Arjuna menolak pernyataan cinta gadis tersebut.

Lalu, ketika Arjuna baru pulang beribadah dari masjid, gadis itu tiba-tiba berteriak dengan alasan dilecehkan.

"Padahal, menurut adik saya, dia baru selesai salat dan disaksikan oleh sejumlah warga lainnya," ungkap Mega.

Beberapa saat kemudian, tiga anggota Brimob itu pun datang mendatangi rumah korban.

Baca juga: Diguyur Hujan dan Angin Kencang, 1 Pohon Tumbang di Bundaran Monumen Divisi IV Alri Banjarbaru

Baca juga: Truk Tabrak Pohon di Desa Harapan Masa, Satlantas Polres Tapin Sampai Imbauan Ini

Alasannya, ketiga anggota Brimob itu mendapatkan laporan dari Polres Alor.

Arjuna pun dipaksa untuk ikut dengan ketiga anggota Brimob tersebut.

Namun, belum tiba di Polres Alor, tiga oknum itu menghentikan paksa adiknya di Jalan Raya Teluk Mutiara.

Mereka lalu diduga mengeroyok adiknya berulang kali.

Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian tak bisa melerai karena diancam akan dipukul.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved