Kalsel Pencairan Dana Desa Tercepat se-Indonesia, Alokasi Anggaran Rp1,4 triliun

BANJARMASINPOST.CO.ID- Tolak ukur Desa Membangun ada lima, yaitu Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, Desa Berkembang, Desa Maju, Desa Mandiri. Di Kalsel terjadi percepatan peningkatan kategori desa tersebut.

Farid Fahman Syah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel, menjelaskan, peningkatan hal ini sesuai arahan Gubernur Kalsel untuk mempercepat akselerasi Desa Membangun sesuai visi Kalsel Maju Berkelanjutan.

"Sebagai gerbang IKN, Pemprov Kalsel menggenjot dana desa dengan alokasi Rp1,4 triliun dan terealisasi 99,4 persen, tertinggi di Indonesia," jelas Farid.

Secara rinci, pada 2023 tercatat 294 Desa Mandiri, 1074 Desa Maju, 501 DesaBerkembang , hanya 2 Desa Tertinggal dan 3 Desa sangat Tertinggal.

Baca juga: Paringin Selatan Tertinggi Kasus DBD di Balangan, Usahakan Kini Ada Kader Jumantik di Setiap Desa

Baca juga: Jampidum Kejati Kalsel Setujui Penghentian Penuntutan Perkara Lakalantas di Tanahlaut

"Pencapaian itu melebihi target RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) yaitu 30 desa naik kelas atau 600 persen

Desa Tertinggal akselerasi pembangunannya ditarget 25 desa, terapi realisasinya 36 desa. Adapun Indek Desa Membangun di Kalsel adalah 0,74 masuk kelas Desa Maju. Sementara Indeks nasional 0,69

"Lebih tinggi indeks Desa Membangun di Kalsel, dibandingkan indek Desa Membangun Nasional," kata Farid.

Desa Mandiri dan Maju berjumlah 1.368 atau 73 persen dari seluruh desa di Kalsel.

Pada 2024, Pemprov Kalsel dalam pencairan Dana Desa menjadi tercepat se-Indonesia. Ini adalan tantangan membangun desa semakin lebih baik.

(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)