Berita Balangan

SDN Papuyuan Balangan Cuma Punya 6 Siswa, Begini Cerita Guru yang Mengajar Hanya 1 Siswa

SDN Papuyuan Desa Matang Hanau Kecamatan Lampihong Kabupaten Balangan kini hanya memiliki enam siswa dengan lima orang guru pengajar

|
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati
Guru kelas satu mengajar satu-satunya siswa yang ada di kelas itu, Kamis (1/2/2024). 

Kondisi SDN Papuyuan saat ini secara fisik memang cukup memprihatinkan, tak dilakukan renovasi juga karena jumlah siswa semakin sedikit.

Untuk menuju ke ruang kelas enam terdapat koridor dengan lantai yang sudah rusak dan berlubang.

Guru selalu mengingatkan agar siswa berhati hati saat melewati karena dibawah lantai merupakan rawa. 

Dua ruang kelas tidak digunakan dan dibiarkan kosong, bangunan untuk perpustakaan juga sudah rusak dan dipindahkan ke ruang lain, termasuk dengan mushola dan toilet yang juga mengalami kerusakan.

Dirinya mengaku masih belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari Dinas Pendidikan mengenai adanya keputusan tidak lagi menerima siswa baru. Rencananya pada tahun ajaran ini akan ada satu siswa lagi yang akan masuk sebagai siswa baru.

Dirinya mengatakan bahwa untuk rencana penggabungan sekolah memang sudah  pernah mendengar namun belum ada tindakan resmi dari dinas yang dilakukan.

Saat ini seluruh guru yang mengajar di SDN Papuyuan merupakan pegawai dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sebelumnya terdapat lima tenaga honorer yang saat ini semuanya sudah pindah ke sekolah lain.

"Kami berharap sekolah masih tetap dipertahankan, terlebih untuk pemindahan tenaga PPPK sulit dan prosesnya panjang, saat ini jalan menuju trans Papuyuan sudah diperbaiki kami berharap bisa mendapat lebih banyak siswa lagi," ujarnya. 

Sekolah terdekat dari SDN Papuyuan adalah SDN Matang Hanau yang jaraknya sekitar dua kilometer, dengan akses jalan yang mudah karena pada 2023 dilakukan perbaikan jalan melalui program karya bakti TNI. 

Berkurangnya jumlah siswa ini akibat berkurangnya juga warga di daerah transmingrasi Papuyuan.

Baca juga: Genjot Khazanah Perkopian, Pemprov Kalsel Bakal Bantu Petani di Lima Kabupaten Ini

Warga meninggalkan lokasi transmigrasi, karena sejak 2015 terjadi banjir hampir sepanjang tahun, air menggenangi bagian pemukiman dan lahan yang biasanya digunakan untuk bercocok tanam.

Dengan tergenangnya daerah tersebut warga kesulitan untuk mencari mata pencaharian. Sehingga banyak warga yang berpindah keluar dari daerah tersebut.

Transmigrasi Papuyuan di Desa Matang Hanau pada 2008 dengan jumlah 200 kepala keluarga dengan luasan sekitar 300 hektar ditambah dengan area sekitar yaitu ribuan hektar. Namun, saat ini hanya tersisa sekitar 50 kepala keluarga. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved