Ekonomi dan Bisnis

Banjir Pisang di Pasar Keramat Barabai, Pedagang Akui Memasuki Musim Panen 

Di Pasar Keramat Barabai, Rabu, (28/02/2024), pasokan pisang dari para pedagang nampak menghiasi puluhan lapak jualan

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sane
Puluhan lapak pedagang di Pasar Keramat Barabai dihiasi bermacam-macam jenis pisang , Rabu (28/2/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Kabupaten Hulu sungai Tengah (HST) merupakan salah satu daerah penghasil buah pisang dengan berbagai jenis. 

Hal itu terbukti, pantauan Banjarmasinpost.co.id, di Pasar Keramat Barabai, Rabu, (28/02/2024), pasokan pisang dari para pedagang nampak menghiasi puluhan lapak jualan.

Pasokan buah pisang yang kini melimpah di Lapak-lapak jualan para pedagang antara lain pisang talas, pisang ambon, pisang mahuli, pisang menurun atau kepok dan pisang awak.

Pasokan pisang ini datang dari Kecamatan Hantakan dan Kecamatan Batang alai Timur. 

Baca juga: Meriahnya Pesta Buah Mamigang Halong, Warga Berebut Ribuan Buah

Baca juga: Semarak Festival Buah Mamigang Balangan, 2000 buah Disiapkan Termasuk Buah Langka, Cek Jadwalnya

Sangking banyaknya pasokan buah pisang, Para pedagang eceran menjual pisang dengan berbagai cara ada yang persisir ada pula pertandan.

Sorang Pedagang, Muhammad Saufi saat ditemui mengatakan dari semua jenis pisang yang ada, untuk pisang termahal saat ini tetap pisang kepok dan talas.

"Selain termahal, pisang ini paling banyak diinginkan warga. Meski demikian, semua harga dari para pedagang umumnya sama, " Jelasnya. 

Saufi mengatakan untuk harga pisang Ambon dijual dengan harga satu tandan Rp 30.000. Isinya kurang lebih 100 biji. 

"Sedangkan jenis pisang menurun dan talas lebih awet disimpan sampai satu minggu mulai yang mentah," Jelasnya.

Baca juga: Tertarik Icip-icip Buah Langka Banua, Bisa ke Bakarung HSS, Ada Gitaan, Malawin hingga Pitanah

Baca juga: Bolehkah Makan Nasi dan Buah dalam Waktu Bersamaan? Ini Kata Ustadz Abdurrahman Dani

Saufi mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya pembusukan, pihaknya mengakui selain menjual secara eceran di Lapak, juga menjual ke pedagang pengumpul dari Banjarmasin, Palangkaraya dan Kalimantan Timur.

"Biasanya para pembeli yang datang ambil karena kita tidak menyediakan angkutan khusus apalagi tujuan ke luar Kalsel, " Jelasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved