Berita Tabalong

Kronologi Rumah Ambruk di Belimbang Raya Tabalong, Awalnya Terdengar Suara Patahan Kayu

Berikut penuturan Erwin pemilik rumah yang ambruk di Kelurahan Belimbing Raya RT 3, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti
Kondisi rumah Erwin, warga Kelurahan Belimbing Raya, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong yang terdampak tanah longsor. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG- Musibah tak terduga dialami Erwin (37) dan keluarganya, warga Kelurahan Belimbing Raya RT 3, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat (1/3/2024) dinihari.

Rumah yang ditinggali Erwin ambruk saat dinihari dikarenakan tergerusnya tanah dari bangunan tersebut. 

Rumah yang terletak di bantaran sungai tersebut terdampak gerusan tanah pasca hujan melanda di wilayah Tabalong

Sekitar pukul 03.00 wita, Erwin terbangun dari tidurnya dan mendengar adanya suara kayu yang patah. Ia curiga itu bagian dari rumah dan waspada terhadap suara tersebut. 

"Memang sempat ada pertanda, ada suara kayu patah, jadi kami menyadari rumahnya akan ambruk," kata Erwin. 

Bagian bangunan tempat tinggal yang terdampak yakni bagian dapur dan ruang tamu. Dimana kejadian tersebut merupakan kedua kalinya rumah yang ia tinggali ambruk karena tanah tempat berdirinya bangunan telah longsor. 

Sejak subuh hingga pagi, ia beserta anak dan istri disibukan memindahkan barang di dapur untuk meminimalisir kerusakan. Dibantu pula UPBS Bara untuk evakuasi barang tersebut.

Baca juga: Terungkap Penyebab Rumah Ambruk di Sungai Andai, Ini Kata BPBD Kota Banjarmasin  

Baca juga: Hairul Patarujal Gandeng Denny Indraya, Laporkan Dugaan Penggembungan Suara ke Bawaslu Banjar

Beruntung bagian belakang rumahnya runtuh setelah semua barang diselamatkan. Terlebih oleh UPBS, bagian bangunan tersebut dipisahkan dari bangunan utama yang tidak terdampak agar kerusakan lebih banyak bisa dicegah. 

Akibat runtuhnya bagian dapur dan ruang tamu ini pula, Erwin terpaksa harus menumpang ke rumah temannya di kelurahan yang sama untuk mandi. Terlebih aliran air di rumahnya terputus. 

Anak dan istrinya pun juga harus pindah sementara untuk memudahkan aktifitas keseharian. 

"Sementara untuk mandi harus ke tempat teman dulu, begitu juga anak dan istri saya," kata Erwin. 

Ia pun bersyukur tidak ada korban jiwa pada insiden tersebut, serta beruntungnya saat rumahnya mulai disadari akan ambruk, tidak ada orang rumah yang berada di dapur.  

(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved