Berita Tanahlaut

Warga Desa Tebingsiring Datangi PTPN Pelaihari, Ini Yang Mereka Tuntut

Ratusan warga Desa Tebingsiring, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut, Kalsel, Senin (4/3) pagi, mengeluruk ke kantor manajemen PTPN Pelaihari

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Kamardi Fatih
banjarmasin post
Personel kepolisian serta TNI mengawal warga Tebingsiring menyampaikan aspirasi di lingkungan kantor PTPN Pelaihari, Senin (4_3) pagi hingga siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Ratusan warga Desa Tebingsiring, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut, Kalsel, Senin (4/3) pagi, mengeluruk ke lingkungan kantor manajemen PTPN Pelaihari di Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari.

Mereka datang menaiki beberapa mobil pikap dan truk serta sebagian naik sepeda motor. Kepala Desa Tebingsiring, Mulyadi turut serta mendampingi warganya.

Mulyadi pun langsung memimpin aksi dan menjadi orator penyampaian tuntutan aspirasi. Ia menaiki mobil pikap dan sebelumnya mengajak semua warganya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Manajemen PTPN Pelaihari atau PTPN IV Regional V hadir menyambut kedatangan warga Tebingsiring. Aparat kepolisian juga berada di lokasi mengamankan aksi tersebut.

Inti aspirasi itu, warga menuntut percepatan pelepasan lahan atau jalan kebun sawit PTPN
Pelaihari yang menjadi akses ke Desa Tebingsiring sepanjang sekitar 4,7 kilometer.

Sebab, tanpa adanya pelepasan lahan/jalan kebun sawit tersebut ke pemerintah daerah dan menjadi aset daerah, Pemkab Tanahlaut tidak bisa melakukan perbaikan jalan tersebut.

Selama ini, jalan kebun tersebut licin dan becek saat hujan, sehingga warga Tebingsiring kesulitan saat hendak ke luar kampung. Apalagi, jalan kebun itu akses utama warga Tebingsiring menuju ke kota Pelaihari, baik untuk berbelanja maupun menjual hasil bumi.

Warga Tebingsiring menilai, proses pelepasan lahan tersebut berbelit-belit sehingga tak kunjung tuntas. Padahal selama ini pembicaraan bersama telah sering dilakukan manajemen PTPN Pelaihari dengan Pemkab Tanahlaut, DPRD Tanahlaut dan Pemdes Tebingsiring.

Sejak beberapa tahun terakhir telah disepakati dibukanya pelepasan lahan/jalan kebun tersebut. Pemkab Tanahlaut juga telah menyediakan anggaran untuk pelepasan jalan kebun itu.

Namun ketika Pemkab Tanahlaut melalui Dinas PUPRP setempat hendak memulai melaksanakan realisasi, manajemen PTPN mengatakan masih akan memproses hal tersebut dengan meminta persetujuan pemegang saham.

Padahal, kata Mulyadi, jika proses pelepasan lahan/jalan kebun itu tak segera clear, dana pelepasan yang telah dianggarkan Pemkab Tanahlaut akan hangus dan menjadi silpa (sisa lebih perhitungan anggaran).

"Kami tidak ingin hal itu terjadi karena artinya jalan menuju desa kami akan tetap rusak dan warga sulit keluar kampung," katanya.

Dede Arifin dari petinggi manajemen PTPN Pelaihari didampingi jajarannya menemui langsung warga Desa Tebingsiring tersebut.

"Saya tegaskan saat ini tidak ada yang bisa menghalangi proses pelepasan lahan/jalan tersebut," tegas Dede.

Ia mengatakan telah ada pembicaraan antara Pj Bupati Tala H Syamsir Rahman bersama petinggi PTPN di kantor pusat Jakarta terkait hal itu dan telah ada titik terang yang baik terkait pelepasan tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved