Berita Tanahlaut

Pengunjung Pantai Batakan Baru Tala Dilarang Berenang Pasca Tenggelamya Pelajar Asal Kertak Hanyar

Korban warga Jalan Mahligai, Kecamatan Kertakhanyar, Kabupaten Banjar tenggelam di Pantai Batakan Baru belum ditemukan baru.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
ISTIMEWA/ZY
PIHAK keluarga korban turut memantau upaya pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan di perairan laut Pantai Batakan Baru, Minggu (10/3). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Gelombang besar di lautan diprediksi masih berpotensi terjadi hingga beberapa waktu ke depan.

Hal tersebut dicermati secara khusus oleh pemangku kepentingan di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Apalagi di daerah ini baru saja terjadi insiden yakni hilang tenggelamnya seorang pengunjung di Pantai Batakan Baru di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, pada Sabtu sore kemarin.

Korban masih berusia belia yakni sekitar 17 tahun, Muhammad Balya, warga Jalan Mahligai, Kecamatan Kertakhanyar, Kabupaten Banjar. Hingga Minggu (11/3/2024) hari ini pelajar tersebut belum ditemukan.

Baca juga: Dibuka Besok, 143 Stand UMKM Siap Ramaikan Pasar Wadai Ramadan Pemprov Kalsel

Baca juga: Disporabudpar Banjarbaru Keluarkan Imbauan Jelang Ramadan, THM Wajib Tutup Sampai 1 Syawal 1445 H

Plt Kepala Dinas Pariwisata Tala Muhammad Syahid mengatakan pihaknya telah menyerukan kepada pengunjung Pantai Batakan Baru sementara waktu tidak berenang karena gelombang masih tinggi.

Seruan tersebut juga berlaku di lokasi wisata pantai di sekitarnya maupun pantai lainnya yang ada di Tala. "Saat ini petugas juga masih berjaga di sekitar pantai (Batakan)," tandas Syahid.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Batakan Baru Hasanul mengatakan pihaknya secara berkala menggunakan pelantang berkeliling pantai, mengingatkan pengunjung tidak berenang.

Larangan berenang tersebut setidaknya berlaku pada kondisi rentan yakni saat air laut mulai pasang besar menjelang sore atau sekitar pukul 15.00 Wita.

"Pada jam tersebut kami tegas melarang pengunjung agar tidak berenang karena gelombang besar," tandas Hasanul.

Sedangkan saat pagi hingga menjelang tengah hari dikatakannya perairan laut teduh sehingga masih cukup aman untuk berenang. Itu pun diminta untuk tidak bergerak jauh dari pesisir daratan pantai.

Dikatakannya, gelombang besar datang seiring pasang besar air laut. Sejak beberapa hari lalu air laut pasang besar dan mulai terjadi sore hari, sekitar pukul 20.00 Wita baru mulai surut.

Ia mengatakan berdasar perhitungan kalangan nelayan setempat, gelombang besar di perairan laut masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Insya Allah pada libur lebaran (Idulfitri) nanti sudah teduh lautan, tidak ada gelombang besar lagi," tandas Hasanul.

Lebih lanjut ia menuturkan ketinggian gelombang yang terjadi saat ini tak sampai dua meter. Pada rentang jarak sekitar 50 meter dari pesisir pantai, ketika pengunjung berdiri, belum tenggelam.

Namun karena gelombang sedang besar seiring mulai datangnya pasang besar, hantaman gelombang menjadi berbahaya karena cukup kuat. Tubuh bisa terjatuh dan tenggelam terseret arus.

Karena itulah saat ini pihaknya melarang pengunjung berenang pada jam-jam rentang saat pasang besar air laut mulai datang. Larangan ini demi kebaikan pengunjung.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved