Tajuk
Mempertahankan Makna Ramadan
Momen Ramadan hendaknya menjadi awal tonggak meneruskan kebaikan dilakukan di bulan selanjutnya
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak terasa Ramadan bakal berlalu. Pastinya umat muslim akan kembali merindukan bulan suci ini bisa menghampiri di tahun mendatang. Namun dari kepergian Ramadan ini tentunya banyak makna terkandung di dalamnya yang hendaknya bisa dipertahankan.
Syawal akan menyambut kepergian Ramadan. Tradisi silaturahmi pun akan marak ditemui. Berbagi di bulan Ramadan pun bisa berlanjut di hari nan fitri. Sangat disayangkan tradisi ini hanya berlalu begitu saja.
Banyak hal positif selama Ramadan didapati dan hendaknya hal tersebut terus berlanjut. Momen Ramadan hendaknya menjadi awal tonggak meneruskan kebaikan dilakukan di bulan selanjutnya. Tengok saja dalam hal berbagi. Sudah selayaknya bukan hanya dilakukan di bulan Ramadan.
Begitu mudah dan ikhlasnya orang berbagi di bulan suci. Padahal hal ini sudah dianjurkan ke muslim tidak hanya di Ramadan. Begitu melihat orang kesusahaan sudah auto hati tergerak untuk membantu.
Tak mesti menunggu bulan Ramadan baru bergerak dan bergotong royong memberikan bantuan. Begitu pula hati yang suci hendaknya terus dipupuk agar tumbuh subur tak terhenti begitu saja seirng Ramadan berlalu.
Banyak makna Ramadan terkandung di dalam yang sudah sewajarnya terus dilakukan hingga 11 bulan selanjutnya. Disiplin waktu menjadi pembelajaran bagi umat muslim semua. Bisa bangun pagi dan berkesempatan untuk melaksanakan ibadah sahur itu merupakan tindakan disiplin.
Bukan bermalas-malasan bangun hingga membawa dampak tidak bagus dalam kehidupan. Menjadikan telat masuk kerja. Hal ini sudah selayaknya menjadi kebiasaan tak hanya dilakukan selama Ramadan.
Begitu pula dengan disiplin sembarangan mengonsumsi makanan. Makna puasa bisa menjadikan orang melakukan diet murah. Tak sedikit orang merasakan tubuh menjadi lebih sehat dengan berpuasa.
Hal positif lainnya memaknai Ramadan adalah bisa menahan emosi. Ini pun menjadi sesuatu yang kerap kali harusnya terus dipupuk dalam kehidupan sehari-hari maupun lingkungan kerja. Begitu indahnya bila semua orang bisa membicarakan sebuah hal dengan tanpa emosi.
Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan kebaikan dan solidaritas pula. Selama bulan ini, umat Islam lebih cenderung untuk memberikan sedekah, membantu orang-orang yang membutuhkan, dan berbagi makanan dengan orang lain.
Bulan puasa mengandung makna spiritual yang mendalam, peluang untuk meningkatkan ibadah, dan kesempatan untuk mendapatkan berkah melimpah. Sudah seharusnya dipertahankan juga dilakukan pada bulan selanjutnya usai Ramadan.
Mudahan kita semua bisa menjadi memaknai Ramadan kali ini lebih hakiki. Selamat berlebaran bagi umat muslim. Semoga kita dipertemukan dengan Ramadan tahun depan. Minal aidin walfaizin. Mohon maaf lahir dan batin. Amiin ya Rabbalallamin.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.