Kabar Kaltara

Kini Dirawat di RSUD Nunukan Kaltara, Ini Kondisi Terakhir Dua Bayi yang Menderita Infeksi Paru-paru

Kini dirawat di RSUD Nunukan Kaltara, ini kondisi terakhir dua bayi yang menderita infeksi paru-paru.

Editor: Edi Nugroho
natushm/shutterstock
Ilustrasi bayi. Kini dirawat di RSUD Nunukan Kaltara, ini kondisi terakhir dua Bayi yang menderita infeksi paru-paru. 

Setiap kali menitipkan bayinya, Riska mengisi dot anaknya dengan teh manis dan sebotol air mineral, lantaran kualitas air di perusahaan tersebut tampak kurang baik. Bahkan keruh.

"Tiga hari saya titipan di TPA, bayi saya langsung pilek, batuk, demam, dan Muntaber. Tapi saya dan suami terpaksa harus kerja. Jadi saya isi teh dalam dot anak saya dan satu botol air Aqua. Saya juga siapkan pampers. Penjaga anak di TPA hanya tiga orang dan bayi ada 50-an orang. Saya tidak tahu gimana mereka urus bayi di situ," ujarnya.

Saat menanyakan kepada karyawan lainnya Riska mendengar bahwa anak-anak di TPA sering diberi air mentah oleh pengasuhnya.Riska Dwi Marita (30) saat ditemui di ruangan Anggrek RSUD Nunukan, Rabu (01/05/2024), pagi.

"Saat pulang kerja yang pengasuh di situ bilang anak saya semakin lemas. Sampai di mes perusahaan saya buka dot itu masih ada teh manis. Artinya dotnya tidak diberikan ke bayi saya dan air mineralnya juga masih ada," tambahnya.

Riska semakin yakin setelah mendengar penjelasan dokter yang mendiagnosa bayinya sering minum air mentah. Sehingga banyak cairan dalam dada yang perlu disedot keluar.

"Saya hanya bisa berdoa untuk kesembuhan anak saya," tuturnya sembari meneteskan air mata.

Satu Bayi Alami Koma

Riska juga menceritakan bahwa pada hari yang sama saat Naufal dirujuk ada bayi lain yang juga dibawa oleh orangtuanya ke RSUD Nunukan.

Diagnosa dokter juga sama dengan bayi Naufal yakni infeksi paru-paru.

Namun kondisi bayi tersebut jauh lebih buruk dari Naufal. Bahkan sedang mengalami koma dan dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Nunukan.

"Ada bayi teman saya juga, kondisinya koma. Saat dirujuk ke sini bayi itu sempat kejang-kejang. Anak itu juga dititip di TPA PT BSI," ungkapnya.


Diduga Ditipu Calo

Sebelum kerja di PT BSI, Riska dan suaminya sempat bekerja di Sangatta, Kalimantan Timur.

Keduanya diberhentikan lantaran jarang masuk kerja akibat harus mengurus bayinya yang sempat sakit.

Riska saat itu ingin pulang kembali ke Jawa, namun tidak memiliki ongkos pulang.

Sumber: Tribun kaltara
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved