Opini
Original dan Artificial Intelligence dalam Pendidikan
ERA digital semakin pesat berkembang, bahkan sudah tidak mungkin untuk dihindari. Lebih-lebih bagi dunia pendidikan, baik oleh pendidik maupun peserta
Selain itu, langkah-langkah seperti ketik satu topik/frasa, lalu atur gaya bahasa sesuai target peserta, kemudian generate dan unduh menjadi langkah-langkah yang umum dalam produk teknologi kecerdasan buatan untuk membuat slide-slide presentasi perkuliahan.
Juga, saran-saran korektif produk teknologi kecerdasan buatan untuk penulisan dan tata bahasa yang seringkali cenderung langsung disetujui sepenuhnya.
Bahkan, produk-produk teknologi kecerdasan buatan terkait karya ilmiah seperti untuk menampilkan ringkas suatu artikel, membuat daftar artikel yang saling berkaitan, membuat latar belakang atau pendahuluan suatu proposal atau laporan penelitian dan lain sebagainya.
Kendati demikian, tepatkah jika sebagai pendidik ataupun peserta didik kita bergantung sepenuhnya dengan produk-produk teknologi kecerdasan buatan yang dipadukan dengan internet untuk segala ini?
Kecerdasan buatan dengan beragam fiturnya tersebut memang menawarkan kecepatan dan kemudahan luar biasa yang menjanjikan sekaligus memanjakan penggunanya hingga membuat penggunanya menjadi sering bermalas-malasan.
Kendati demikian, menurut hemat penulis hasil kerja teknologi kecerdasan buatan dewasa ini masih belum sampai pada tahap siap “dikonsumsi” langsung.
Sajian data yang kadang tidak sepenuhnya sesuai dengan fakta, narasi kalimat yang kadang tidak sesuai konteks, teks dengan sumber rujukan yang sering tidak komprehensif dan memadai.
Oleh karena itu, bergantung sepenuhnya dengan kemampuan teknologi kecerdasan buatan adalah tindakan yang kurang bijak.
Sangat disayangkan jika kecerdasan asli (original intelligence) yang dimiliki menjadi semakin redup karena ketergantungan terhadap kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang semakin meningkat.
Kehadiran teknologi kecerdasan buatan idealnya diposisikan sebagai penunjang berkembangnya kecerdasan asli yang bermuara pada meningkatnya wawasan, keterampilan dan kreativitas yang dimiliki.
Efisiensi waktu dan sajian yang diberikan teknologi kecerdasan buatan harusnya dimanfaatkan untuk menghasilkan karya yang lebih banyak, lebih kreatif dan lebih berkualitas.
Dengan kata lain, dalam dunia pendidikan teknologi kecerdasan buatan idealnya dimanfaatkan untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih berpihak dan menyenangkan bagi peserta didik.
Misalnya untuk memberikan umpan balik segera (immediate feedback) kepada peserta didik dengan menampilkan skor langsung (live score) atau komentar dan saran korektif, menyajikan materi pembelajaran secara menarik dengan memadukan dengan unsur-unsur gim (gamification) dan sebagainya.
Selain itu, teknologi kecerdasan buatan juga menjadi alat bantu yang baik untuk pendidik agar lebih siap dan lebih banyak waktu luang untuk mempersiapkan dan memandu pembelajaran yang lebih berkualitas.
Bagi peserta didik, teknologi kecerdasan buatan juga idealnya dimanfaatkan sebagai alat bantu (assistant) untuk mendongkrak potensi kognitif dan daya kreatif yang dimilikinya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Muhammad-Ridha-Dosen-Fakultas-Tarbiyah-dan-Keguruan-UIN-Antasari-Banjarmasin-sds.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.