Mahasiswa Kehutanan ULM Hilang

Basarnas Palangkaraya Beber 2 Kendala Pencarian Mahasiswa ULM Banjarbaru yang Hilang di Hutan Kapuas

Basarnas Palangkaraya ungkap dua kendala pencarian mahasiswa ULM Banjarbaru yang hilang di Hutan Kapuas Kalteng

|
Editor: Edi Nugroho
ISTIMEWA
Proses pencarian mahasiswa ULM, Banjarmasin yang hilang di Desa Sei Ahas, Kapuas, Kalteng. Sampai saat ini korban masih belum ditemukan, Sabtu (4/5/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Basarnas Palangkaraya ungkap dua kendala pencarian mahasiswa ULM Banjarbaru yang hilang di Hutan Kapuas Kalteng.

Kalaksa Basarnas Palangkaraya Alit Supartana melalui Koordinator Basarnas Kapuas Antonius,
saat ini radius pencarian diperluas hingga tiga kilometer untuk memaksimalkan upaya menemukan korban.

"Tim pencarian akan dibagi dua, satu disekitar lokasi bau tak sedap itu, dan tim lainnya menyisir lokasi yang lebih luas," terang Antonius.

Antonius memberkan selama proses pencarian cuaca masih mendukung, namun tim gabungan mengalami kendala kondisi alam yang menyulitkan.

Baca juga: Anggota Polsek Samarinda Ulu Tangkap Pencuri Barang Milik Pedagang Pasar Pagi

Baca juga: Silaturahmi BPost dengan KPU Kota Banjarmasin, Berkomitmen Untuk Sukseskan Pilkada 2024 

"Di lokasi tanahnya gambut basah dan wilayah yang masih jarang dijamah," terangnya.

Tim gabungan hingga Rabu 8 Mei 2024 terus melakukan pencarian Mahasiswa ULM yang hilang di hutan Kapuas Kalteng.

Pencarian Mahasiswa ULM yang dilakukan Tim gabungan pada hari keenam lebih difokuskan pada sekitar bau tak sedap seperti bau bangkai di dalam hutan Kapuas Kalteng.

Aditya Dharma Santoso dikabarkan hilang di Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Kamis (2/5/2024).

Mahasiswa Fakultas Kehutanan itu hilang saat sedang melakukan kegiatan geotagging atau penambahan informasi geografis.

Kalaksa Basarnas Palangkaraya Alit Supartana melalui Koordinator Basarnas Kapuas Antonius mengungkapan upaya pencarian masih belum membuahkan hasil.

Antonius menjelaskan menurut standar operasi Basarnas pencarian akan dihentikan tujuh hari setelah korban dinyatakan hilang.

"Oleh karena itu pencarian hari ini sampai besok akan dimaksimalkan," kata Antonius.

Antonius membeberkan sebelumnya tim pencarian sempat mencium bau tak sedap seperti bau bangkai di lokasi yang berjarak 300 meter dari korban dinyatakan hilang.

Namun setelah ditelusuri tak ditemukan tanda-tanda keberadaan Aditya.

Saat ini radius pencarian diperluas hingga tiga kilometer untuk memaksimalkan upaya menemukan korban.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved