Mahasiswa Kehutanan ULM Hilang
Libatkan Comodo Mapala FEB UPR, Tim Pencarian Mahasiswa ULM di Hutan Kapuas Kalteng Diperkuat
Libatkan Comodo Mapala FEB UPR, tim pencarian mahasiswa ULM Banjarbaru yang di Hutan Kapuas Kalteng diperkuat.
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Libatkan Comodo Mapala Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangkaraya atau Comodo Mapala FEB UPR, tim pencarian mahasiswa ULM yang di Hutan Kapuas Kalteng diperkuat.
Aditya diketahui hilang kontak saat melakukan geotagging atau proses penambahan informasi geografis di Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kota Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Aditya Dharma Santoso (21) sendiri adalah Mahasiswa ULM atau Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang hilang di Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kalimantan Tengah (Kalteng)
Pencarian seorang Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat atau Mahasiswa ULM bernama Aditya Dharma Santoso (20) hilang di hutan Kapuas Kalteng belum ditemukan.
Baca juga: Dibegal Teman Sendiri, Leher Pemuda di Tabalong Ini Nyaris Digorok
Baca juga: Dugaan Pengoplos BBM, Pria Ini Ditangkap di Jalan Soekarno Hatta KM 10 Balikpapan Utara

Tim gabungan yang diterdiri dari Basarnas Palangkaraya, Personil TNI/Polri, BPBD Kapuas, masyarakat sekitar, keluarga dan relawan terus bergerak melakukan penyisiran sepanjang hutan yang menjadi titik awal korban hilang.
Satu diantara Tim gabungan yang terlibat yaitu Comodo Mapala Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangkaraya atau Comodo Mapala FEB UPR.
Kabid SDA, Operasi, Ekspedisi Comodo Mapala FEB UPR, Cristian David mengatakan dirinya bersama tim Mapala telah melakukan pencarian selama dua hari satu malam namun sampai detik ini masih belum membuahkan hasil.
"Iya masih belum membuahkan hasil," ujar Cristian David singkat, Jumat (10/5/2024).
Dirinya menuturkan selama dua hari satu malam, dimana timnya ikut terlibat penuh dengan menyusuri kawasan hutan dan perairan yang diduga mungkin menjadi area Mahassiwa ULM tersebut hilang .
Namun, selama pencarian korban tidak ditemukan perkembangan dan petunjuk atapun tanda-tanda korban ada di lokasi tersebut.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, Cristian mengaku kendala yang dihadapi selama pencarian adalah tidak adanya tanda-tanda atau petunjuk dalam pencarian selama 7 hari tersebut.
"Kondisi medan di lapangan yaitu lahan gambut dengan hutan yang tidak terlalu lebat namun banyak semak belukar sehingga cukup menyulitkan," tutur Cristian David.
Terlebih, Mahasiswa UPR tersebut menambahkan karena dirinya beserta tim sudah melakukan pencarian secara maksimal namun belum juga membuahkan hasil. Mereka terpaksa menarik mundur timnya.
"Kami sudah maksimal melakukan pencarian dan semoga korban cepat ditemukan dengan keadaan selamat," pungkas Cristian David. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Lokasi Pencarian Mahasiswa ULM di Hutan Kapuas Kalteng, Berupa Lahan Gambut Penuh Semak Belukar,
Banjarmasinpost.co.id
Hutan Kapuas
ULM Banjarbaru
Kalimantan Selatan
Desa Sei Ahas
Kecamatan Mantangai
Kerangka Manusia di Kapuas Diduga Mahasiswa Kehutanan, Kepastian Hasil DNA Perlu Waktu 2-3 Bulan |
![]() |
---|
Kerangka Manusia Diduga Mahasiswa Fakultas Kehutanan ULM di Kapuas Diaotopsi, Dekan Tunggu Kepastian |
![]() |
---|
Malam Ini, Kerangka Diduga Mahasiswa ULM Bakal Dibawa ke RS Bhayangkara Palangka Raya Kalteng |
![]() |
---|
Dikenal Suka Bergaul, Ini Sosok Aditya Mahasiswa Fakultas Kehutanan ULM yang Hilang di Hutan Kapuas |
![]() |
---|
Mapala Sylva ULM Juga Terus Monitor Informasi Temuan Tengkorak Yang Diduga Jasad Aditya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.