Menguatkan Pembelajaran di Masjid Melalui Program SDSM

Oleh : M Zairullah Azhar  Bupati Tanah Bumbu

BANJARMASINPOST.CO.ID - SETIANINGSIH, seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Tanahbumbu Kalimantan Selatan bercerita bahwa anaknya mengalami perubahan signifikan sejak aktif di masjid.

Anaknya yang sudah kelas 5 SD seakan menemukan kepuasan dalam mengaji dan memperdalam pemahaman agama.

Tak hanya itu, kini anaknya lebih suka mengerjakan pekerjaan rumah secara mandiri. Dapat mengatur kapan waktu belajar, bermain, dan bersantai.

Saya mendengar cerita ibu Setianingsih saat berkunjung ke salah satu Masjid di Kecamatan Karang Bintang Kabupaten Tanah Bumbu pada 02 April 2024 lalu.

Cerita ibu Setianingsih barangkali sama dengan sekian banyak ibu penerima manfaat dari anak-anaknya yang mengikuti Program Membangun Sistem Pendidikan Informal dan Non-formal di Masjid atau dikenal Satu Desa Satu Masjid (SDSM).

Program SDSM adalah program Pemerintah Tanah Bumbu yang menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat dan pembelajaran bersama yang terintegrasi.

Program ini adalah perantara untuk memberikan pendidikan agama dan moral, utamanya pada anak-anak usia sekolah. Nilai-nilai keagamaan dan karakter yang baik dikuatkan.

Pada program ini sistem pendidikan yang diterapkan bersifat informal dan non-formal. Sedangkan kegiatan pembelajaran yang berlangsung di masjid dimulai setelah shalat Ashar berjamaah hingga malam hari.

Pendekatan ini dipilih untuk memastikan bahwa anak-anak dapat mengakses pendidikan agama secara efektif, tanpa mengganggu kewajiban sekolah formal mereka.

Program SDSM sudah berjalan lebih dua tahun sejak pertama diluncurkan pada pertengahan tahun 2022 lalu.

Pemerintah Tanah Bumbu merasa yakin bahwa pembibitan sumber daya manusia berkualitas selain dimulai di bangku sekolah dan keluarga, dapat pula dimulai dari tempat ibadah.

Masjid dipilih sebagai lokus utama, karena masjid sudah bertebaran di semua wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu.

Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu bekerja sama dengan elemen masyarakat melakukan revitalisasi masjid. Masjid yang ada di desa-desa dikuatkan fungsinya.

Masjid yang sebelumnya sepi dari suara anak-anak, kini semakin ramai karena selepas sekolah sejak waktu Ashar anak-anak dibimbing mendatangi masjid terdekat.