Berita Banjarmasin
Putri Pariwisata Kalsel 2024 Ini Tarik Wisatawan Lewat Konten-konten Kreatif di Sosmed
Jurnalis BPost M Risman Noor bersama Putri Pariwisata Kalsel 2024 Raudhah dalam Program B-Talk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja, Rabu (29/5) sore.
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN- Kalimantan Selatan memiliki banyak destinasi wisata dengan keindahan alam yang eksotis. Namun, tidak semua destinasi tersebut terkelola dan terpublikasi secara baik.
Di sisi lain, Kalsel tengah mempromosikan diri sebagai gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan andalan baru di sektor pariwisata yakni destinasi wisata alam Geopark Meratus.
Jurnalis BPost M Risman Noor mengulasnya bersama Putri Pariwisata Kalsel 2024 Raudhah dalam Program B-Talk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja, Rabu (29/5) sore.
Perbincangan ini tayang di akun YouTube Banjarmasin Post News Video, Facebook BPost Online dan Instagram @banjarmasinpost.
Baca juga: Islam dan Kajian Perilaku Konsumen: Apakah Masih Tabu?
Baca juga: Judol Tak Cukup Take Down
Berikut petikannya:
Apa saja tugas Putri Pariwisata dan apa bedanya dengan yang lain?
Tentunya fokus pada pariwisata. Mencari bibit unggul atau pemuda-pemudi yang bisa mempromosikan pentingnya berwisata, bagaimana cara kita meningkatkan kesadaran berwisata. Kalau Nanang Galuh kan fokusnya kebudayaan, kalau Putri Pariwisata lebih spesifik lagi.
Setelah dinyatakan menang menjadi Putri Pariwisata Kalsel 2024, apa tugas selanjutnya? Apa akan ada ajang di tingkat nasional?
Yang pasti saat ini saya berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan untuk mempromosikan wisata di Kalsel. Lalu meng-influence teman-teman melalui sosial media terkait wisata yang ada di Kalsel. Dan untuk ke tingkat nasional nanti ada ajang Putra-Putri Pariwisata Nusantara 2025.
Apa yang paling mungkin dilakukan Raudhah dalam mengangkat pariwisata di Kalsel?
Banyak cara tentunya. Bisa ketemu langsung, mempromosikan dan mengajak. Lalu bisa melalui sosial media juga melalui konten-konten kreatif yang bisa menarik wisatawan.
Karena Raudhah dari Hulu Sungai Tengah, apa di sana ada wisata yang berpotensi untuk dikembangkan?
Untuk favorit Raudhah di HST itu ada wisata Gua Limbuang. Wisata itu Raudhah angkat juga dalam cinematic video. Dan kenapa jadi favorit? Karena keindahan gua itu sangat endemik, sangat berciri khas. Di sana kan ada danau di dalam gua dan kita bisa duduk atau bergantung di dahannya.
Apa kendala yang membuat wisata di tempat kita belum dikenal?
Bisa jadi karena belum ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), lalu masyarakat mudanya yang belum mempromosikan wisata di tempatnya. Atau mungkin bisa juga karena fasilitas yang belum memadai, belum bisa bersaing dengan wisata yang lain. Makanya sekarang ada yang namanya culturism. Sebuah upaya untuk memberikan wisatawan itu pemahaman agar betah berwisata dan wisatanya pun berkualitas. Keuntungannya kan kalau orang semakin lama berwisata, spend money nya akan lebih banyak dan tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat di sana.
Bagaimana dengan Kalsel sendiri? Apa ada tempat wisata di Kalsel yang bisa nasional atau bahkan internasional?
Ada Pasar Terapung ya. Itu ciri khas dari kita yang mengandalkan sungai sebagai tempat untuk berwisata. Nah harusnya budaya du Pasar Terapung ini harus dilestarikan diturunkan ke anak muda zaman sekarang. Anak muda harus turut andil dalam menjaga kelestarian Pasar Terapung.
Kalsel digadang-gadang menjadi gerbang IKN. Bagaimana potensi pengembangan wisata di Kalsel?
Tentu berdampak positif sekali. Kita bisa menjadi gerbang keselamatan, kita juga akan menyambut wisatawan yang datang ke Kalsel. Kita bisa menjadi duta pariwisata dan memperkenalkan wisata-wisata kita yang tak kalah menarik dengan daerah lain.
Di lain sisi, selain berwisata kita juga harus terus mengedukasi wisatawan agar tak hanya berwisata saja, tapi juga menjaga kelestarian lingkungannya.
Lalu bagaimana dengan Geopark Meratus yang terus diasah agar bisa diakui UNESCO?
Geopark kan sekarang masuk menjadi lima destinasi pariwisata prioritas Kalsel. Belum lagi dengan adanya fakta bahwa bebatuan di Kalimantan Selatan itu adalah bebatuan tertua di Indonesia. Kemudian keanekaragaman hayatinya seperti bekantan yang merupakan hewan ikonik Kalsel, kemudian ada tanamam anggreknya juga yang dijadikan konservasi. Selain itu juga ada pemberdayaan manusianya juga.
Bagaimana dengan kepedulian masyarakat dalam pariwisata di Kalsel?
Mungkin bisa dibilang saat ini masyarakatnya masih belum aware dengan lingkungannya. Makanya Raudhah di sini juga mengampanyekan kesadaran wisata, karena kita harus menjaga lingkungannya, menjaga kebersihannya juga agar menarik minat wisatawan datang ke sini. (Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soeleman)
| Kepincut Make Up dan Kostum Unik, Ulya Karimah Termotivasi Dirikan Komunitas Pantomim |
|
|---|
| Tuan Rumah CRM Award, Warga Muhammadiyah se-Indonesia Berkumpul di Banjarmasin |
|
|---|
| Sat Lantas Polresta Banjarmasin Gencarkan Razia Antisipasi Balap Liar di Jalur Padat |
|
|---|
| Mandiri Taspen Salut Dengan Beragam Saluran Berita BPost |
|
|---|
| BPost Ajak OJK Kalsel Terus Edukasi Masyarakat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.