Berita HSS

Petani di Desa Samuda Nagara tak Bisa Tentukan Harga Sendiri saat Panen Semangka, Ini Penyebabnya

Sebagian petani semangka di Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan kini panen buah semangka

Penulis: Hanani | Editor: Edi Nugroho
Dokumen BPost tahun 2020/Hanani
Aktivitas di Sungai Desa Samuda, Kecamatan Daha Selatan, diramaikan pengangkutan buah semangka hasil panen tiap tahunnya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID KANDANGAN- Sebagian petani semangka di Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan kini panen buah semangka.

Mereka yang panen adalah petani di Desa Samuda, yang secara letak lahannya lebih tinggi ketimbang di desa-desa lainnya penghasil semangka.

Meski panennya tak berbarengan dengan petani di desa-desa lain, namun mereka tak bisa menentukan harga sendiri, sehingga tak bisa menikmati harga maksimal.

Padahal saat ini harga satu kilogram semangka di pasaran Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu per kilogram.

Baca juga: Pelanggar Dikenakan Denda Secara Tunai, Ini Hasil Razia Gabungan di Balikpapan Kaltim

Baca juga: Ada Pengecer Asal Kotim Kalteng Jual Pupuk Subsidi di Atas HET, Ini Sikap Mentan RI

“Sekarang cuma 4.500 sampai Rp 4.700 per kilogram, di tingkat petani,”ungkap Ketua Kelompok Tani Ray, Desa Samuda, kepada banjarmasinpost.co.id, MInggu (16/6/2024).

Dijelaskan, dalam menentukan harga, petani sangat tergantung kepada mereka yang meminjami modal untuk tanam buah semangka.

“Para pemilik modal meminjami modal, dengan syarat hasil panel di jual kepada mereka, dan merekalah yang menentukan harga. Jadi para petani yang meminjam modal cuma pasrah, asal untung saja. Tapi tidak bisa menikmati untuk maksimal,”katanya.

Harga yang ditentukan pemodal itu, kata Yusuf, juga berlaku bagi petani yang punya modal mandiri, sehingga sulit bagi petani mandiri menaikkan harga. Biasanya, para pemodal datang ke lokasi setelah panen, dengan membawa truk atau pikap, untuk dibawa kemudian dijual kembali ke wilayah Kalsel maupun luar wilayah Kalsel, sepert Samarinda dan Kalteng.

Kecamatan Daha, yang terdiri Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Barat yang berada di wilayah Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu daerah penghasil buah semangka terbesar di Kalsel. Namun, petani setempat hanya bisa tanam di saat lahan rawa-rawa yang sangat luas terbentang tersebut kering, atau musim kemarau.

Saat ini hanya sebagaian lahan rawa yang kering dan sudah taman dan sekarang mulai panen. Sedangkan di Desa MUning, Muning Tengah dan MUning baru yang berlokasi di pinggir jalan akses menuju Daha belum tanam, dan diperkirakan baru bisa tanam Juli mendatang. (banjarmasinpost.co.i/Hanani)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved