Berita HSS
Petani di Desa Samuda Nagara tak Bisa Tentukan Harga Sendiri saat Panen Semangka, Ini Penyebabnya
Sebagian petani semangka di Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan kini panen buah semangka
Penulis: Hanani | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID KANDANGAN- Sebagian petani semangka di Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan kini panen buah semangka.
Mereka yang panen adalah petani di Desa Samuda, yang secara letak lahannya lebih tinggi ketimbang di desa-desa lainnya penghasil semangka.
Meski panennya tak berbarengan dengan petani di desa-desa lain, namun mereka tak bisa menentukan harga sendiri, sehingga tak bisa menikmati harga maksimal.
Padahal saat ini harga satu kilogram semangka di pasaran Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu per kilogram.
Baca juga: Pelanggar Dikenakan Denda Secara Tunai, Ini Hasil Razia Gabungan di Balikpapan Kaltim
Baca juga: Ada Pengecer Asal Kotim Kalteng Jual Pupuk Subsidi di Atas HET, Ini Sikap Mentan RI
“Sekarang cuma 4.500 sampai Rp 4.700 per kilogram, di tingkat petani,”ungkap Ketua Kelompok Tani Ray, Desa Samuda, kepada banjarmasinpost.co.id, MInggu (16/6/2024).
Dijelaskan, dalam menentukan harga, petani sangat tergantung kepada mereka yang meminjami modal untuk tanam buah semangka.
“Para pemilik modal meminjami modal, dengan syarat hasil panel di jual kepada mereka, dan merekalah yang menentukan harga. Jadi para petani yang meminjam modal cuma pasrah, asal untung saja. Tapi tidak bisa menikmati untuk maksimal,”katanya.
Harga yang ditentukan pemodal itu, kata Yusuf, juga berlaku bagi petani yang punya modal mandiri, sehingga sulit bagi petani mandiri menaikkan harga. Biasanya, para pemodal datang ke lokasi setelah panen, dengan membawa truk atau pikap, untuk dibawa kemudian dijual kembali ke wilayah Kalsel maupun luar wilayah Kalsel, sepert Samarinda dan Kalteng.
Kecamatan Daha, yang terdiri Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Barat yang berada di wilayah Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu daerah penghasil buah semangka terbesar di Kalsel. Namun, petani setempat hanya bisa tanam di saat lahan rawa-rawa yang sangat luas terbentang tersebut kering, atau musim kemarau.
Saat ini hanya sebagaian lahan rawa yang kering dan sudah taman dan sekarang mulai panen. Sedangkan di Desa MUning, Muning Tengah dan MUning baru yang berlokasi di pinggir jalan akses menuju Daha belum tanam, dan diperkirakan baru bisa tanam Juli mendatang. (banjarmasinpost.co.i/Hanani)
| PPPK Paruh Waktu di HSS Terima SK Pengangkatan, Tiga Mengundurkan Diri karena Pindah Domisili |
|
|---|
| Hasil Verifikasi Penerima BLTS Kesra di HSS, 3.326 KK Dicoret Karena Tidak Layak |
|
|---|
| Lakukan Verifikasi Penerima BLTS Kesra, Kades Karang Jawa HSS Hapus Tujuh KK karena ini |
|
|---|
| Peringatan Hari Sumpah Pemuda di HSS, Pasangan Muda Inspiratif Tingkat Kalsel Terima Penghargaan |
|
|---|
| Dugaan Pungli Fee Jual Beli Tanah Mencuat di HSS, Polres Turun Tangan Selidiki Pengaduan Masyarakat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Aktivitas-di-Sungai-Desa-Samuda-Kecamatan-Daha-Selatan1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.