Berita Banjarmasin
Petugas Sisir hingga ke Gudang di Kalsel, Ini Kandungan Terlarang Roti Okko yang Kini Ditarik BPOM
BPOM memerintahkan produsen Roti Okko untuk menarik produk dari peredaran, memusnahkan, dan melaporkan hasilnya kepada BPOM
BANJARMASINPOST.CO.ID - Roti Okko tampaknya sudah tidak beredar lagi di Banjarmasin dan sejumlah daerah lain. Beberapa pedagang toko kelontong mengaku tak pernah menjual roti yang belakangan ini viral karena diolah dengan cara yang tidak baik.
Misalnya Dayat, pemilik toko di Jalan S Parman itu mengaku tak pernah menjual Roti Okko.
“Kalau Aoka banyak. KemarIn sempat viral, tapi untungnya (bahannya, red) dinyatakan aman, jadi tetap di jual di toko saya,” katanya saat ditemui, Jumat (26/7/2024).
Meski begitu, saat viral kemarin Dayat sempat menarik Roti Aoka dari penjualan. Untungnya, tak lama setelah viral ia langsung menjual lagi roti tersebut karena dinyatakan aman.
“Tapi kalau Roti Okko baru ini saya dengar. Soalnya tak pernah sama sekali menjualnya,” kata dia.
Roti Okko sesuai surat Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM), mengandung natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat). Terhadap temuan ini, BPOM memerintahkan produsen Roti Okko untuk menarik produk dari peredaran, memusnahkan, dan melaporkan hasilnya kepada BPOM.
Keberdaan roti Okko juga tak dijumpai di wilayah Tanahbumbu (Tanbu). Saat BPost mendatangi beberapa toko atau ritel yang cukup besar dan memiliki berbagai berbagai jenis roti, mereka mengaku tidak menjual roti merek tersebut.
“Kami tidak menjual jenis roti itu mas. Di sini yang ada bisa dilihat, kaya Sari Roti, AE, Jordan dan berbagai jenis roti lain,” ujar Jaya.
Ia mengatakan, dari sales sales roti yang berlangganan dengan dia pun, seingatnya tidak ada yang menawarkan roti jenis tersebut.
Terpisah , Sales roti dari CV CV Upindo Jaya Jailani, ditemui di Pasar Ampera mengatakan, dia juga tidak menjual atau menawarkan roti jenis Okko.
Ia mengaku sudah mendengar isu perihal roti Okko dan Aoka tersebut, namun katanya ia hanya menjual roti jenis Aoka saja, yang saat ini dinyatakan aman.
Meski demikian dampak dari isi tersebut kata dia, memang besar dampaknya, hingga penjualan dari roti Aoka miliknya menurun.
“Biasanya satu mobil itu, satu dua hari sudah habis, sekarang ini belum,” terangnya.
Dikonfirmasi Kepala Loka POM Tanahbumbu Rahmat Hidayat, mereka juga belum menemukan jenis roti Okko tersebut, bahkan selain ritel dan toko-toko pihaknya juga mencari sampai ke gudang penjualan roti, namun hasilnya tetap nihil.
Fenomena roti berpengawet yang tidak sesuai aturan itu memang membuat gundah masyarakat Kalsel. Tak pelak sejumlah warga kini berhati-hati membeli apalagi mengonsumsi roti yang dijual di pasaran.
“Saya dan anak saya suka beli roti Aoka, sedangkan Okko saya belum pernah sih, kayaknya tidak begitu banyak di pasaran Kalsel,” ungkap Khair, warga Pekapuran Raya, Banjarmasin.
| Dorong Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf Masjid dan Musala, PW DMI Kalsel Gelar Sosialisasi |
|
|---|
| Jalani Sidang Dakwaan 3,1 Kg Sabu di PN Banjarmasin, Jaksa Ungkap Terdakwa Punya 3 Identitas Palsu |
|
|---|
| Bea Cukai Banjarmasin Perketat Pengawasan, Pastikan Tak Ada Masuk Pakaian Bekas Impor |
|
|---|
| Terapkan Pasal Berlapis, Dakwaan JPU Pada Sidang Perkara Narkoba 21,9 Kg Sabu di PN Banjarmasin |
|
|---|
| Pengerjaan Trotoar di Jalan Lambung Mangkurat, Bakal Ada Halte dan Kursi untuk Warga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Pedagang-di-Pasat-Tanjung-tak-lagi-menjual-Roti-Okko-hanay-ada-Roti-Aoka-sekarang1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.