Opini Publik

Refleksi Hari Sumpah Pemuda, Peran Penting Pemuda dalam Keberlanjutan Pembangunan

PERINGATAN Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober selalu menjadi momen refleksi untuk meninjau kembali peran generasi muda

Editor: Hari Widodo
Foto Ist
Wawan Prasetyo, S.Pd, Koordinator Bidang Sosial, Keagamaan & Kepemudaan - Yayasan Hasnur Centre. 

Oleh : Wawan Prasetyo Koordinator Bidang Sosial, Keagamaan & Kepemudaan - Yayasan Hasnur Centre

BANJARMASINPOST.CO.ID - PERINGATAN Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober selalu menjadi momen refleksi untuk meninjau kembali peran generasi muda dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. Namun, di era yang semakin menuntut tanggung jawab sosial dan lingkungan, peran pemuda kini tidak hanya tentang partisipasi politik dan sosial, tetapi juga tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam keberlanjutan pembangunan.

Di Kalimantan Selatan, yang dikenal kaya akan sumber daya alam, tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana pemuda dapat menjaga kelestarian lingkungan dan mengarahkan pembangunan agar lebih ramah dan berkelanjutan.

Pilar Keberlanjutan

Keberlanjutan pembangunan mengacu pada pendekatan pembangunan yang memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Pemuda, yang jumlahnya signifikan di Indonesia, memegang kunci dalam menjaga keseimbangan ini. Survei Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 mencatat populasi pemuda mencapai 64,16 juta jiwa, setara 23,18 persen dari total penduduk Indonesia.

Di Kalimantan Selatan, mereka menjadi kekuatan yang tidak bisa diabaikan dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2010 dalam laporan World Youth Report: Towards a New Global Order menegaskan bahwa imajinasi, cita-cita, dan energi pemuda adalah elemen krusial bagi kelangsungan pembangunan masyarakat.

Dengan potensi besar yang dimiliki, pemuda mampu menggerakkan perubahan positif di berbagai sektor, termasuk sektor lingkungan dan ekonomi lokal yang menjadi tulang punggung Kalimantan Selatan.

Inisiatif Pemuda 

Di Kalimantan Selatan, gerakan pemuda yang berfokus pada keberlanjutan semakin tumbuh melalui organisasi seperti Pemuda Bakti Banua.

 Organisasi ini memiliki misi besar untuk membangun daerah melalui gerakan volunteering pemuda yang berdampak nyata.

Pemuda Bakti Banua telah memberdayakan ribuan pemuda untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik di desa maupun kota.

Salah satu inisiatif unggulan mereka adalah program Muda Mengajar, yang dilaksanakan di Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala, dan Kota Banjarmasin.

Program ini berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi di kalangan anak-anak yang tinggal di daerah terpencil.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Sampah Tanpa TPA

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved