Berita HST

Latihan Berat Jadi Keseharian, Ini Kiprah Seorang Pemain Futsal Barabai di Level ASEAN

Tak ada kesuksesan tanpa niat, tekad dan kegigihan dalam setiap prosesnya. Begitulah sepotong kelimat yang disampaikan Muhammad Syaifullah kepada BPos

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Edi Nugroho
Istimewa 
(InstagramInstagram pribadi Muhammad Syaifullah)_Muhammad Syaifullah saat menjuarai Turnamen Futsal AFF 2024 (2) 

BANJARMASINPOST.CO.ID-Tak ada kesuksesan tanpa niat, tekad dan kegigihan dalam setiap prosesnya. Begitulah sepotong kelimat yang disampaikan Muhammad Syaifullah kepada BPost, Jumat (15/11).

Pemuda 24 tahun yang akrab disapa Fullah ini tengah menjadi sorotan publik bahkan media nasional setelah sukses mengantarkan Tim Nasional (Timnas) Futsal Indonesia meraih trofi Piala ASEAN Football Federation (AFF) 2024 pada Minggu (10/11). Ini menghapus dahaga selama 14 tahun.

Fullah menjadi sorotan karena aksinya yang memukau saat mencetak gol pertama ke gawang Vietnam di awal partai final. Sedang rekannya Rizki Xavier menambah skor kemenangan tanpa balas dalam laga di Terminal 21 Korat, Nakhon Ratchasima, Thailand.

Apa yang dipersembahkan Fullah memberikan kebanggaan bagi warga Kalimantan Selatan. Hal ini karena dia berasal dari Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Baca juga: Timnas Tumbang Lawan Jepang, Warga Karang So Loktabat Utara Banjarbaru Terima dengan Pasrah

Baca juga: Paman Mundur, Citra atau Etika?

Fullah mengatakan keberhasilan itu berkat kerja sama yang solid para pemain, pelatih, asisten dan paling utama adalah doa orangtua. “Alhamdulillah, orangtua dan keluarga besar selalu mendoakan dan mendukung saya,” ujar putra pasangan Fakhrulraji dan Maserah tersebut.

Pria kelahiran Mei 2000 ini mengakui senang berada di level Timnas dan bisa secepatnya menyesuaikan diri dengan rekan-rekan se-tim serta pelatih dan asisten. “Untuk penyesuaian diri, alhamdulillah tidak ada kendala. Meski kita datang dari berbagai daerah dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda tapi futsal mempersatukan kita semua,” ujarnya.

Ia juga memiliki pelatih yang tidak hanya pintar mengajarkan teknik dan strategi tapi juga hadir sebagai bapak. “Saya selalu dipertemukan dengan pelatih yang sangat baik. Tidak hanya hadir sebagai pelatih tapi sebagai bapak yang sangat mengerti akan kebutuhan dan keperluan anak-anaknya,” ungkap Fullah.

Dalam tim, Fullah ditempatkan sebagai ala atau flank. Pemain di posisi ini memerlukan stamina dan daya tahan tinggi. Untuk itu dia mengikuti latihan berat setiap hari. “Di timnas, segala sesuatu terjadwal. Tidak hanya soal latihan tapi juga makan, minum dan tidur. Itu juga sangat membantu meningkatkan stamina dan daya tahan,” jelasnya.

Selanjutnya Fullah dan tim mengikuti arahan pelatih. “Saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung timnas, khususnya warga HST yang telah mendoakan saya,” ucapnya.

Ia pun berpesan kepada anak muda Kalsel khususnya warga HST yang sedang berjuang menggeluti dunia sepak bola, baik itu lapangan besar atau futsal, agar semangat berlatih.

Ini pula yang dilakukan Fullah sejak memulai debutnya di liga profesional. Berawal dari Tim Kancil BBK pada 2018 hingga saat ini bergabung dengan tim Pendekar United FC sejak 2021. (Banjarmasinpost.co.id/stanislaus sene)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved