Berita Nasional
Laboratorium Narkoba di Bali Digerebek, Polisi Dapati Pelaku Sedang Lakukan Produksi Barang Haram
Kasus clandestine laboratorium narkoba yang beroperasi di Bali diungkap Bareskrim Polri.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kasus clandestine laboratorium narkoba yang beroperasi di Bali diungkap Bareskrim Polri.
Saat diciduk polisi, para pelaku tengah memproduksi narkoba.
Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, mengatakan terungkapnya kasus ini berawal dari penemuan 25 kilogram narkoba di Yogyakarta yang rencananya akan dikirim ke Belanda.
Terkuak, narkoba tersebut merupakan produksi dari clandestine laboratorium di Bali.
Setelah itu, Wahyu menuturkan pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea Cukai melakukan profiling terkait keluar masuknya barang.
Baca juga: Kronologi dan Sosok Mahasiswa ITB Tewas Lompat dari Lantai 27 Apartemen, Polisi Selidiki Motifnya
Baca juga: Ragam Reaksi Siswa SD Diberi Makan Siang Gratis, Takut Disuntik hingga Bawa Pulang untuk Keluarga
"Setelah kita melakukan penyelidikan, ternyata barang-barangnya berasal dari Bali. Oleh karena itu, kita bekerja sama dengan teman-teman Polda Bali dan Dirjen Bea Cukai untuk terus mem-profiling barang-barang yang masuk yang diperkirakan menjadi sarana atau alat untuk membuat narkoba," katanya dalam konferensi pers di Polda Bali, Selasa (19/11/2024), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Wahyu mengungkapkan saat akan digerebek, lokasi laboratorium narkoba tersebut sempat dipindah dari Jalan Gatot Subroto, Denpasar, ke kawasan Padang Sambian, Kecamatan Denpasar Barat.
Tak cuma sekali, lokasi pembuatan barang haram itu kembali berpindah ketika polisi terus melakukan pendalaman.
Akhirnya, kini laboratorium narkoba itu berhasil digerebek oleh polisi.
Wahyu mengatakan pengungkapan laboratorium ini juga karena adanya bantuan dari Bea Cukai yang terus memantau keluar masuknya barang untuk produksi narkoba.
Hasilnya, kata Wahyu, polisi berhasil mengamankan beberapa alat untuk pembuatan narkoba tersebut.
"Dari data pendukung, pengiriman mesin cetak happy vibe, evapub hasis dan pod system serta beberapa perkusor dan beberapa bahan kimia yang dikirim dari luar menuju Indonesia yang dilakukan melalui cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta," jelasnya.
Wahyu mengungkapkan pihaknya berhasil menggerebek clandestine laboratorium tersebut pada Senin (18/11/2024), dan mengamankan empat orang.
Ketika digerebek, dia menuturkan para pelaku tersebut tengah melakukan produksi pembuatan narkoba.
Adapun empat orang yang diamankan merupakan warga negara Indonesia (WNI) berinisial MR, RR, N, dan DA.
| Pelarian Unyil DPO Polsek Samarinda Kota Berakhir di Palangkaraya |
|
|---|
| Diduga Penyakitnya Kambuh, Seorang Pria Singaparna Tasikmalaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Toren |
|
|---|
| Pertamina Buka Posko Aduan Terkait Dugaan Kualitas Pertalite di Tuban |
|
|---|
| Kapolrestabes Bandung Keluarkan Ultimatum Anggota Geng Motor |
|
|---|
| Ambulans Tabrak Truk Tangki di Sampang, Sopir Tewas dan 4 Luka-luka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.