Opini

Stimulus Rp 24 Triliun: Angin Segar UMKM atau Riuh Sesaat?

DI penjuru kota, geliat para pedagang kecil kembali terasa. Etalase warung ditata rapi, rak-rak pasar tradisional dipenuhi barang baru, dan suara

Editor: Edi Nugroho
Dokumentasi Banjarmasinpost.co.id
Maya Sari Dewi, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat 

Patut diingat bahwa stimulus semacam ini bersifat sementara. Lonjakan belanja biasanya berhenti ketika musim liburan selesai. Oleh karena itu, strategi jangka panjang tetap dibutuhkan. Misalnya, melalui pelatihan keterampilan digital, penyederhanaan birokrasi perizinan, serta membantu UMKM masuk ke jaringan pasok yang lebih luas.

Pengalaman dari Amerika Serikat semasa pandemi menunjukkan bahwa stimulus yang disertai dengan program pemberdayaan UMKM tidak hanya mempercepat pemulihan, tetapi juga menghasilkan penciptaan lapangan kerja baru yang lebih berkelanjutan. Hal serupa dapat dilakukan di tingkat daerah melalui pelatihan pemasaran digital, manajemen usaha sederhana, serta peningkatan mutu produk lokal.

Kesuksesan stimulus tidak hanya bergantung pada pemerintah. Semua pihak punya peran penting. Pemerintah harus memastikan implementasi yang tepat sasaran, pelaku usaha harus berani berinovasi dan meningkatkan layanan, dan masyarakat juga berperan dengan keputusan belanjanya.

Belanja di warung, menghidupkan pasar tradisional, dan memilih produk lokal bukan sekadar soal harga, tetapi juga tentang menjaga ekonomi rakyat tetap hidup. Dengan sinergi yang baik, stimulus Rp24 triliun ini bisa menjadi awal kebangkitan ekonomi rakyat, bukan sekadar riuh yang cepat reda.

Stimulus yang dikucurkan di musim liburan memiliki potensi besar untuk menggairahkan UMKM dan menggerakkan perekonomian. Namun, keberhasilan hanya mungkin terjadi jika diikuti pelaksanaan yang tepat, kesiapan pelaku usaha, dan dukungan masyarakat untuk memperkuat ekonomi lokal.

Ekonomi rakyat adalah denyut kehidupan. Memastikan meja makan keluarga sederhana tetap terisi, menjaga warung kecil tetap buka, dan menghidupkan pasar sebagai pusat kegiatan kota dan desa. Jangan biarkan bara semangat ini redup terlalu cepat. Belanja lokal, dukung UMKM, nyalakan semangat ekonomi rakyat. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved