BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat ini banyak bertumbuhan hotel dan restoran baru di Kalimantan Selatan. Namun belum semua usaha tersebut bergabung dalam organisasi usaha sejenis sebagai tempat berhimpun.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (DPD PHRI) Kalsel, dr Hj Rosally Gunawan, hendaknya banyak pelaku usaha hotel maupun restoran di banua ini yang bergabung dalam organisasi PHRI.
"Jumlah anggota PHRI Kalsel saat ini berjumlah 90 anggota, sementara hotel dan restoran di Kalsel ada ratusan, termasuk yang baru beroperasi," ungkapnya.
Melihat fenomena yang ada, kata Rosally, banyak hotel jenis guest house maupun resto jenis kafe di sejumlah kota di Kalsel. Namun, yang bergabung hanya satu dua saja.
Baca juga: Gelar Rakerda, Begini Langkah PHRI Kalsel Bangkitkan Lagi Perhotelan dan Restoran
Baca juga: Rencana Pengetatan Aktivitas Mayarakat, PHRI Kalsel Nilai Perlu Pengecualian untuk Hotel dan Resto
"Kami mengajak dan sangat terbuka dengan rekan-rekan pelaku usaha hotel dan restoran untuk bergabung di PHRI Kalsel," imbaunya.
Kata Rosally banyak manfaat jika bergabung dan aktif di PHRI Kalsel, antara lain akan banyak mendapat informasi serta pembinaan dari dinas terkait.
"Misalnya dapat undangan dari dinas pariwisata untuk sosialisasi maupun promosi dan lainnya," kata Rosally.
Hal penting juga adalah beberapa waktu lalu mendapat kebijakan dari pemerintah terkait relaksasi pajak sebagai dampak pandemi Covid-19.
"PHRI yang mengajukan permohonan ke pemerintah dan alhamdulilah selama tiga bulan dapat relaksasi pajak. Sementara hotel dan restoran yang bukan anggota PHRI tidak mendapatkan itu," paparnya.
Baca juga: Curhat ke DPRD Banjarbaru, PHRI Kalsel Suarakan Bantuan Dana Hibah untuk Karyawan
Baca juga: PHRI Teriak PPKM Level 4 Diperpanjang, Nasib 3.000 Karyawan Perhotelan di Kalsel Digantung
Begitupula saat vaksinasi, anggota PHRI mendapat kesempatan lebih dulu atau termasuk prioritas.
Mengenai persyaratan menjadi anggota, jelas Rosally, membayar uang pangkal untuk hotel non bintang Rp600 ribu, sedangkan restoran termasuk kafe Rp250 ribu. Iuran bulanan hanya Rp50 ribu.
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)