BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menerangkan keutamaan dan hikmah Puasa Ramadhan yang diperintahkan bagi setiap mukmin.
Tatkala ibadah puasa diturunkan, Ustadz Adi Hidayat menceritakan Nabi Muhammad SAW mengklarifikasi ulah orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah saat itu mengenai umat Islam mengikuti puasa kaum Yahudi.
Dikatakan Ustadz Adi Hidayat, perintah puasa langsung Allah turunkan melalui ayat Alquran di Surah Al-Baqarah yang menjelaskan mengenai kewajiban puasa bagi orang-orang beriman.
Saat ini umat Islam berada di hari-hari akhir bulan Sya'ban 1445 Hijriyah, setelah itu menuju hadirnya bulan Ramadhan 2024.
Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriyah pada Senin (11/3/2024). Sementara itu, pemerintah akan menetapkan awal Ramadhan melalui sidang isbat.
Baca juga: Panduan Sholat Tarawih Ramadhan 2024 Versi Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat Urai Tata Cara 11 Rakaat
Baca juga: Viral Kafe dalam Terowongan di Pasuruan Dipadati Pengunjung, Langsung Terhubung ke Sungai
Di bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.
Ustadz Adi Hidayat memaparkan Rasulullah SAW menyebut kalimat yang indah dalam menyambut perintah puasa dari Allah SWT.
"Kata Nabi SAW puasa yang kita tunaikan ini spesial dan berbeda dengan yang lain, ketika kaum Yahudi mengatakan puasa mereka puasa yang bagus dan hebat dan diikuti umat Islam, maka kalimat tersebut yang dikatakan Nabi SAW," terang Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Surat Al-Baqarah Ayat 183
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Keistimewaan puasa yakni kata ashiyam disebutkan sembilan kali dalam Alquran, selain shiyam ada pula shaum yang disebutkan satu kali dalam Alquran, bermakna umum menunjuk kata imsak.
Bisa bermakna menahan secara umum, bisa berarti puasa yang ada ketentuannya, bisa berarti menahan secara singkat apa saja yang bersifat menahan dinamakan shaum.
"Kalau benar puasa Ramadhan ditunaikan maka akan melahirkan yang tidak ditemukan pada ibadah lain yaitu junnah," papar Ustadz Adi Hidayat.
Junnah bermakna sama dengan jannah, yaitu sesuatu yang ada namun belum tampak saat ini. Sedangkan junnah sendiri berarti perisai yang membentengi langsung diri kita dari setan.
Orang yang terbiasa puasa dan puasanya benar maka Allah akan berikan perlindungan berupa perisai, hasil dari latihan puasa yang dapat membentengi diri umat muslim dari setan.
Sehingga ciri sukses menunaikan puasa Ramadhan akan dijauhkan dari setan, di saat yang bersamaan bisa ditahan maksiatnya dan ditingkatkan amal shalehnya.
"Kehebatan puasa Ramadhan, selalu terdorong pada yang shaleh dan tertahan untuk yang salah, cuma Ramadhan yang saat tiba waktunya dapat menghentikan orang maksiat," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Misalnya ada orang tempramen yang ingin marah-marah, saat puasa bisa menahan amarah, begitu pula orang yang memiliki kebiasaan berdusta, akan menahan untuk tidak berdusta.
Dan di saat yang bersamaan bisa terdorong untuk meningkatkan amal shaleh, misalnya jadi lebih ringan untuk bersedekah, dan amalan lainnya.
Niat Puasa Qadha Ramadhan
Bagi Anda yang melafadzkan niat, berikut niat qadha puasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Baca juga: Anjuran Menu Sahur Sehat Ramadhan 2024 Dibeberkan dr Zaidul Akbar, Hindari Jenis Makanan Berikut
Niat Puasa Ramadhan
Bagi Anda yang melafadzkan niat, berikut niat puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”
(Banjarmasinpost.co.id)