Fikrah

Wa Ilaihi Turja’un

Editor: Hari Widodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH Husin Nafarin LC Ketua MUI Kalsel

Oleh: KH Husin Naparin Lc MA Ketua MUI Provinsi Kalsel

BANJARMASINPOST.CO.ID- SUDAH menjadi kebiasaan bagi umat Islam khususnya di Kalimantan Selatan membaca Surah Yasin pada setiap hari dan malam, bahkan membaca bersama-sama pada waktu tertentu dan dengan niat tertentu (dalam bahasa Banjar disebut Bayasinan).

Hal ini dimotivasi oleh sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya segala sesuatu itu ada jantungnya, dan jantung Al-Qur’an adalah Yasin. Aku ingin surah Yasin itu ada di hati setiap manusia umatku”. (HR Al Bazzar).

Surah Yasin termasuk surah Makkiyah yang agung, terdiri dari 83 ayat, surah dengan nomor urut 36 dalam Al-Qur’an. Ayat-ayatnya pendek dan sangat mengena di hati orang beriman.

Yasin adalah jantungnya Al-Qur’an. Jantunglah yang menggerakkan kehidupan seorang manusia.

 Oleh sebab itu bila Nabi SAW mengatakan ingin agar surah Yasin ada di dalam hati atau jantung para umat pengikutnya, artinya beliau ingin agar umat beriman digerakkan oleh isi surah Yasin.

Bahkan surah Yasin dibaca ketika ada yang menghadapi kematian, tidak salah memang, karena Rasulullah SAW menyuruhnya: “Bacalah (Yasin) terhadap orang-orang yang mati di antara kamu”. (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Dulu sewaktu listrik belum masuk desa, gelap rasanya kampung dan desa, tetapi hati penduduknya terang dan tenteram dengan bacaan surah Yasin di awal malam, riuh rendah suara kedengaran, gelap di luar namun terang di dalam (hati dan jiwa).

 Sekarang, listrik sudah masuk desa dan TV pun mengiringinya, sehingga hampir tidak terdengar lagi bacaan Yasin, tetapi yang terdengar suara tayangan televisi. Desaku kini, terang di luar tetapi gelap di dalam (hati).

Apa saja isi surah Yasin? Barangkali tidak banyak orang yang sempat dan mau merenunginya, kendati membacanya pada setiap kesempatan.

Pokok kandungan surah Yasin: Pertama, keimanan. Mencakup bukti-bukti adanya hari berbangkit; Al-Qur’an bukanlah syair; Allah SWT memiliki ilmu, kekuasaan dan  rahmat yang sangat luas; surga dengan segala kenikmatannya disediakan bagi orang-orang mukmin; manusia hendaklah menyucikan Allah SWT dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya; dan di hari kiamat anggota badan manusia menjadi saksi atas segala perbuatannya.

Kedua, kisah-Kisah penduduk Anthakiyah (Syam), yang mendustakan para Rasul dan akibat kekafiran mereka; ditambah dengan posisi Habib An-Najjar yang mereka bunuh; berikut akibat perbuatan mereka.

Ketiga, surah Yasin memperingatkan antara lain: tidak ada faedah peringatan bagi orang-orang musyrik; Allah SWT menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan; semua bintang-bintang di cakrawala berjalan pada garis edar yang telah ditetapkan Allah; ajal dan hari kiamat datangnya secara tiba-tiba; dan Allah SWT menghibur hati Rasulullah SAW terhadap sikap kaum musyrikin yang menyakitkan hatinya.

Ibnu Abi Hakim meriwayatkan dari Said bin Juabair bahwa raja Najasyi pernah mengutus tiga puluh orang pilihannya kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW membacakan surah Yasin di hadapan mereka.

Utusan itu menangis dan berkata: “Alangkah miripnya bacaan itu dengan apa yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s.” Maka turunlah surah Al-Maidah ayat 83-84 yang artinya: “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman...”

Halaman
12

Berita Terkini