Umrah Mandiri Diperbolehkan

Pemerintah Perbolehkan Umrah Mandiri, Warga Banjarmasin Antusias Umrah Backpacker, Ini Alasannya

Warga Kalimanan Selatan kini bisa umrah tanpa lewat agen perjalanan. Ini setelah memberlakukan UU No 14/2025

|
Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID/Dok
UMRAH- Suasana di masjidil haram ketika umrah. Pemerintah memperbolehkan umrah mandiri tanpa agen travel. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Warga Kalimanan Selatan kini bisa umrah tanpa lewat agen perjalanan. Ini setelah pemerintah memberlakukan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Dalam UU Haji dan Umrah yang baru, tepatnya pada Pasal 87A, disebutkan ada sejumlah syarat untuk bisa umrah mandiri. Di antaranya memiliki paspor yang berlaku paling singkat enam bulan dari tanggal keberangkatan.

Selain itu memiliki tiket pesawat tujuan Arab Saudi yang sudah jelas tanggal keberangkatan dan kepulangannya, telah mendapatkan surat keterangan sehat dari dokter dan mengantongi visa. Pelaku juga tetap wajib lapor kepada pemerintah melalui sistem Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj).

Aturan ini disambut beberapa warga Kalsel. Irwandy (24), tenaga pendidik di Banjarmasin, mengaku termotivasi menunaikan umrah backpacker.

Menurutnya, umrah mandiri membuka peluang beribadah lebih praktis, fleksibel dan efisien, sesuai gaya Gen Z atau generasi muda.

Baca juga: Panjatkan Doa di Tanah Suci, Paula Verhoeven Singgung Soal Hukum Karma Usai Jalani Umrah 

“Kita bisa atur agenda sendiri, tidak terpaku jadwal rombongan. Bisa fokus ibadah, tapi kalau ada waktu bisa eksplorasi tempat bersejarah di Makkah dan Madinah,” ujarnya, Jumat (24/10).

Bahkan, menurut Irwandy, pelaku umrah mandiri bisa melanjutkan perjalanan ke negara terdekat Saudi.

“Kalau ada rezeki lebih, setelah umrah bisa lanjut ke Turki, Qatar, UEA, atau Jordan sekalian. Mumpung sudah di sana. Jadi ibadah dapat, pengalamannya juga lebih luas,” tambahnya.

Meski demikian, ia menyadari pentingnya persiapan matang, mulai dari riset biaya, transportasi, hingga pemahaman aturan visa.

Pemerintah juga diminta menyiapkan panduan resmi agar jemaah tidak tersesat informasi atau tertipu layanan.

“Kami butuh panduan pemerintah supaya tetap aman. Biar anak muda nggak salah pilih hotel, agen transportasi, atau malah kena penipuan,” katanya.

Umi, warga Palam, Banjarbaru, juga mengaku tertarik. Jika ada kesempatan dia ingin umrah bersama rekan secara mandiri karena ingin merasakan sensasi. Dia ingin berangkat ke Tanah Suci tanpa guide travel dan terpaku pada jadwal yang ketat

“Tapi tetap harus punya relasi karena mesti urus semua sendiri, beli tiket, cari visa, pesan hotel. Kalau selisih tarifnya dengan mengikuti travel, saya kurang paham. Tapi katanya bisa Rp 10 jutaan,” tandasnya, Jumat (24/10/2025).

Sementara, Rusdi, warga Kemuning, Banjarbaru, yang baru pulang umrah melalui jasa travel, mengaku ingin lagi berangkat ke Arab Saudi dengan tetap pakai agen perjalanan. Dia mengaku tidak berani umrah mandiri.

“Saya lebih memilih pakai travel karena tidak paham urusan ini dan itu. Juga tidak ada waktu untuk mengurusnya. Kalau lewat travel, tinggal bayar dan semua beres,” ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved