Book Lover
Buku Membuat Nursalsabila Berpikir Lebih Matang
Nursalsabila yang merupakan Wakil 1 Duta GenRe Kabupaten Tabalong 2025, memiliki banyak koleksi novel.
Penulis: Salmah | Editor: R Hari Tri Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Novel, komik, fiksi horor dan sejarah adalah beberapa genre bacaan kesukaan Nursalsabila, gadis asal Murung Pudak, Tabalong ini.
"Tapi jika di tanya yang paling disukai mungkin saya akan menjawab novel," ujarnya.
Nursalsabila yang merupakan Wakil 1 Duta GenRe Kabupaten Tabalong 2025, memiliki koleksi novel antara lain Tentang Senja yang Kehilangan Langitnya, kemudian Hujan & Cerita yang Telah Usai dari Boy Candra dan Hujan dari Tere Liye. Selain novel ia juga ada memiliki buku lainnya, yaitu Hikayat Tanjung Puri, Sapiens, Man's Search for Meaning dan The Congcuring.
Buku yang paling berkesan baginya adalah Man's Search for Meaning karya Viktor E Frankl. "Buku ini bukan hanya sekadar bacaan, tapi juga cermin yang membantu saya memahami makna di balik setiap kejadian hidup," kata gadis kelahiran Tabalong pada 1 Juli 2006 ini.
Nursalsabila yang sekarang berkuliah di Administrasi Bisnis, STIA Tabalong, mengungkapkan, Frankl menulis buku ini berdasarkan pengalamannya sebagai tahanan di kamp konsentrasi Nazi.
"Di sana ia menemukan bahwa manusia mampu bertahan dalam penderitaan terberat sekalipun. Selama ia memiliki alasan untuk hidup. Salah satu kutipan yang paling membekas bagi saya adalah; those who have a 'why' to live, can bear almost any 'how.' Kalimat ini membuat saya belajar bahwa kekuatan sejati bukan datang dari keadaan yang mudah, melainkan dari makna yang kita temukan di dalamnya," papar Nursalsabila.
Dalam kehidupannya, ada masa ketika ia harus mengambil keputusan besar yang penuh ketidakpastian, antara mengikuti arus orang lain atau tetap berpegang pada nilai dan tujuan pribadi.
"Saat itu, saya teringat pesan Frankl bahwa makna hidup tidak diberikan, melainkan ditemukan melalui tanggung jawab atas pilihan kita sendiri. Dari sanalah saya belajar untuk berhenti bertanya; kenapa ini terjadi padaku? dan mulai bertanya; untuk apa hal ini terjadi?" katanya.
Pandangan ini mengubah cara melihat tantangan yaitu bukan lagi sebagai beban, tapi sebagai proses menemukan diri yang lebih kuat dan bertanggung jawab.
"Kini, setiap kali saya merasa kehilangan arah, saya selalu kembali pada pelajaran dari buku ini bahwa hidup bukan tentang menunggu keadaan menjadi mudah, melainkan tentang menemukan makna di tengah kesulitan. Karena seperti kata Frankl; Life is never made unbearable by circumstances, but only by lack of meaning and purpose,” kata Nursalsabila.
Dan selama ia punya tujuan yang ingin dicapai dan nilai yang ia pegang, ia tahu setiap langkah, sekecil apa pun, tetap berarti.
Duta Pepelingasih Tabalong 2024 dan Peserta Leader Camp 2024 (Disporapar Prov Kalsel) ini suka membaca saat menginjak bangku SD. "Saya sering sekali membaca dongeng, komik, dan juga cerita-cerita rakyat maupun perjalanan nabi di perpustakaan sekolah SDN Pembataan, Tabalong," ungkapnya.
Ia biasanya membaca buku saat waktu senggang atau saat ingin beristirahat di malam hari.
“Saya tidak memiliki waktu khusus untuk membaca buku, tapi setiap hari saya selalu berusaha membaca, meskipun hanya beberapa lembar. Bagi saya, yang penting bukan seberapa banyak halaman yang dibaca, tetapi bagaimana menjaga konsistensinya," katanya.
Manfaat dirasakan, sangat banyak, ia suka membaca buku karena dari sanalah banyak belajar dan menambah kosakata baru. Dengan membaca, ia jadi lebih mudah memahami berbagai cara berpikir dan mengekspresikan pendapat dengan jelas.
"Selain itu, isi buku sering memberi saya sudut pandang baru yang membantu dalam mengambil keputusan," kata penghobi membaca, menyanyi, menonton film dan berolahraga.
Dari kisah dan pengalaman tokoh di dalamnya, ia belajar melihat masalah dengan lebih tenang dan bijak.
"Membaca membuat saya tidak hanya tahu lebih banyak, tapi juga berpikir lebih matang dalam menjalani kehidupan," jelasnya.
Nursalsabila yang punya moto; Jangan takut akan kegagalan, karena kegagalan awal dari kesuksesan, punya tips agar betah membaca.
"Ketahui apa minat kamu, karena saya suka menghibur diri dan mengambil pembelajaran, jadi saya banyak membaca buku novel," katanya.
Konsistensi, seperti yang ia sebutkan tadi. Baca buku paling tidak satu kalimat, karena rugi jika kita memiliki banyak waktu tapi tidak digunakan untuk membaca. Review buku dengan orang lain atau diskusi. Itu membantu kita untuk menalarkan isi buku tersebut. (Salmah saurin)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.