Berita Banjarmasin

Gelar Seminar Senastika 2025, Uniska MAB Dorong Inovasi untuk Kota yang Lebih Hidup 

Seminar Nasional Teknik 2025 (Senastika) yang digelar Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/rifqi soelaiman
FOTO BERSAMA- Pihak Fakultas Teknik Uniska, Pemateri serta Wakil Wali Kota Banjarmasin berfoto bersama dalam Senastika Seminar Nasional Teknik 2025, Sabtu (25/10/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tantangan kota modern seperti Banjarmasin tidak lagi hanya soal infrastruktur dan tata ruang, tetapi juga bagaimana teknologi dan riset bisa diterapkan dalam kebijakan publik.

Gagasan inilah yang mengemuka dalam Seminar Nasional Teknik 2025 (Senastika) yang digelar Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari, Sabtu (25/10/2025).

Mengusung tema “Membangun Kota Cerdas: Inovasi Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup dan Keberlanjutan Perkotaan,” seminar ini mempertemukan akademisi, praktisi, dan pemerintah daerah untuk merumuskan langkah nyata menuju kota yang efisien, berkelanjutan, dan berkarakter lokal.

Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda, yang hadir mewakili Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR, menilai forum ilmiah seperti ini menjadi wadah penting bagi kolaborasi lintas sektor.

Baca juga: Miftah Tebar Ilmu dari Al-Azhar di Tanah Banjar Kalsel, Selesaikan E-book Fikih Haid dalam Sepekan

Baca juga: Kelompok Tani Penggalaman Banjar Diajarkan Budidaya Hidroponik, Solusi Ketika Sawah Terendam Banjir

“Banjarmasin menghadapi banyak tantangan, mulai dari tata kelola lingkungan hingga pelayanan publik. Tapi saya yakin dengan dukungan riset dan inovasi dari dunia pendidikan, kita bisa mencari solusi yang nyata,” ujarnya.

Menurut Ananda, konsep smart city tak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan pentahelix, sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media. Ia berharap hasil riset yang dihasilkan dari seminar ini dapat diterapkan langsung untuk menjawab persoalan daerah seperti pengelolaan sampah, drainase, hingga tata sungai.

“Kita ingin membangun kota yang modern tapi tetap berakar pada nilai-nilai lokal dan Pancasila,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Uniska MAB, Ilisa Fajriyati, menekankan bahwa Senastika bukan hanya forum ilmiah rutin, melainkan wadah strategis untuk mempertemukan gagasan, pengalaman, dan inovasi antara akademisi dan pemerintah daerah.

“Kota cerdas bukan sekadar soal teknologi digital. Tapi juga tentang tata kelola pemerintahan yang berintegritas, partisipasi masyarakat, dan lingkungan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Ilisa berharap kerja sama antara Uniska dan Pemkot Banjarmasin tidak berhenti di forum akademik, tapi berlanjut pada tahap implementasi riset.

“Dari seminar ini, semoga muncul kolaborasi nyata untuk menciptakan solusi inovatif bagi tantangan perkotaan,” katanya.

Kegiatan yang dihadiri puluhan mahasiswa teknik ini juga menghadirkan sejumlah pakar, di antaranya Prof. Dr. Eng. Ir. Syafuruddin, Dr. (C.) Ir. Fathurrahman, serta Dr. Faisal Rahman.

Dalam forum tersebut, para pembicara membahas berbagai subtema mulai dari energi terbarukan, sistem transportasi, hingga manajemen konstruksi berkelanjutan.

Melalui Senastika 2025, Uniska menegaskan komitmennya menjadi bagian dari pembangunan kota yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, tanpa kehilangan jati diri Banjar sebagai kota seribu sungai.

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved