Berita Banjarmasin
Warga Mengeluh Motor Brebet Usai Isi Pertalite di SPBU, Komisi III DPRD Kalsel Panggil Pertamina
Sejumlah pemilik sepeda motor mengeluh usai mengisi pertalite di SPBU kemudian kondisi mesin brebet.
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Suara mesin terdengar tersendat-sendat di sebuah bengkel kecil di kawasan Jalan Malkon Temon, Banjarmasin, Kamis (30/10) siang. Di atas halaman bengkel itu, satu per satu motor dibongkar, tangkinya dikuras, sementara aroma bahan bakar tercium aneh, lebih menyengat dari biasanya, seperti bensin yang lama mengendap dan sudah tercampur air.
Di pojok bengkel, Arga, seorang staf tata usaha di SMK Unggulan Husada, tampak memandangi motor miliknya yang baru saja mogok. Ia bercerita, dua hari sebelumnya sempat mengisi bensin jenis pertalite di SPBU di Jalan Ahmad Yani. Awalnya, motor berjalan normal. Namun pagi ini, mendadak brebet.
“Saya gak tau masalahnya kenapa, pokoknya ga bisa jalan kenceng. Kaya “kebanjiran” mesinnya, tapi setelah dicek, ternyata ada air di tangki. Baunya juga beda dari biasanya,” ujarnya saat ditemui.
Mekanik bengkel itu, Fahrul Razi, menunjukkan sebotol cairan berwarna hijau kekuningan hasil pengurasan dari tangki motor Arga. Terlihat dua lapisan cairan, bagian bawahnya lebih bening. Terindikasi adanya air yang bercampur dalam bensin.
“Hari ini sudah tiga motor yang alami gejala sama, kemarin juga ada. Semua isi pertalite. Tapi baru ini saya periksa BBM-nya, ternyata ada air. Kalau dibiarkan dan sering terjadu, bisa rusak injeksi motornya, fuel pump, hingga busi,” kata Fahrul.
Fenomena serupa juga terjadi di dealer resmi Honda Dua Naga, Jalan Brigjen Hasan Basry. Di sana, antrean motor rusak terus berdatangan. Zakaria, mekanik bagian servis, mengaku sejak dua hari terakhir sudah menangani puluhan motor dengan keluhan sama, mesin brebet hingga mati total.
Baca juga: Songsong Tes Kemampuan Akademik, Siswa SMAN 1 Martapura Ikuti Simulasi
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Kampung Hijau Banjarmasin Dipenjara 13 Tahun, Jaksa dan Terdakwa Tak Banding
“Semuanya pakai pertalite. Kami sampai stok busi dan bahan bakar pertamax lebih banyak. Perbaikan standar biasanya ganti busi dan kuras tangki, biayanya sekitar Rp 55 ribu,” jelasnya.
Menariknya, dari pemeriksaan teknisi dealer, tak ditemukan air dalam bbm jenis pertalite yang digunakan pelanggan, namun mereka tetap meyakini ada masalah pada kualitas BBM. Perbedaan aroma antara pertalite lama dan yang sekarang disebut cukup mencolok, baunya lebih tajam, seperti bahan bakar yang sudah menurun kualitasnya.
Para pengendara ojek online juga ikut terkena imbasnya. Salah satunya Faridi, warga Sungai Lulut, yang mengaku motornya mulai brebet setelah pengisian bahan bakar awal pekan ini.
“Teman-teman ojol juga banyak yang kena. Akhirnya kami pindah ke pertamax dulu. Tapi ya jelas, biaya operasional naik. Biasa isi Rp 40 ribu full, sekarang bisa Rp 60 ribu,” keluhnya.
Hingga berita ini ditulis, pihak Pertamina belum mengeluarkan keterangan resmi terkait laporan dugaan pertalite tercampur air tersebut. Namun para mekanik dan pengguna berharap ada pengecekan menyeluruh terhadap distribusi BBM di sejumlah SPBU, khususnya di kawasan Ahmad Yani dan sekitarnya.
Sementara itu, beberapa bengkel di Banjarmasin mulai ramai oleh pemotor dengan keluhan serupa. Bau pertalite yang tak lazim, tangki yang terpaksa dikuras, dan biaya tambahan perbaikan kini jadi cerita baru di tengah mahalnya bahan bakar.
Media sosial Instagram pun ramai adanya postingan keluhan sejumlah pemilik sepeda motor yang usai mengisi pertalite di SPBU kemudian kondisi mesin brebet.
Akun Info_banjarmasin yang memposting pada Rabu (29/10) juga menyertakan beberapa video warga yang di antaranya tengah menyervis di bengkel.
Ratusan komentar bermunculan yang di antaranya juga mengalami nasib yang sama. Meski adapula beberapa komentar menyatakan tidak ada masalah dengan sepeda motornya.
Kekhawatiran beberapa netizen kondisi ini karena bermasalahnya kualitas BBM di beberapa SPBU. Netizen juga ada yang mempertanyakan kinerja Pertamina.
Ketua Hiswana Migas Kalsel, Hj Muliana, mengatakan, di Kalsel tidak ada BBM etanol. Soal etanol ada di Pertamax Green. belum ada produk Pertamax Green di Kalsel
"Kami SPBU pada dasarnya sudah melakukan SOP setiap harinya, mencek density, mengecek warna, mengambil sample BBM setiap datang, untuk mengecek kualitas BBM yang akan kita jual dengan uji pasta," jelas Muliana.
Hal tersebut juga dilakukan pihak Pertamina di beberapa SPBU, untuk menindak lanjuti laporan tersebut dan hasilnya tidak dtemukan adanya kandungan air.
Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan akan memanggil pihak Pertaminan bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) untuk meminta klarifikasi terkait keluhan sejumlah warga atas kendaraan bermotor yang mengalami gangguan usai mengisi bahan bakar jenis Pertalite.
Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Mustaqimah mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk menanyakan penyebab munculnya laporan tersebut.
Menurutnya, Komisi III tidak tinggal diam dan sudah membahas masalah ini secara internal.
“Kami Komisi III DPRD Kalsel sudah membahas secara internal di grup Komisi III untuk menindaklanjuti hal tersebut,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Politisi Partai Nasdem itu menyampaikan, pihaknya menjadwalkan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Pertamina dan Hiswana Migas Kalsel pada bulan November mendatang.
Agenda tersebut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai kualitas BBM yang dipasarkan di daerah, khususnya jenis Pertalite yang belakangan dikeluhkan masyarakat.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kalsel, Habib Yahya Assegaf, meminta masyarakat untuk menyampaikan laporan secara resmi disertai bukti apabila mengalami kendala setelah mengisi BBM di SPBU.
“Jika mengisi di SPBU, kita harap masyarakat melaporkan beserta bukti agar permasalahan ini dapat diselesaikan bersama. Tapi, jika mengisi di eceran, tentu Pertamina tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah pengendara di Kalsel melaporkan kendaraannya mengalami brebet dan kehilangan tenaga usai mengisi Pertalite di beberapa SPBU.
Namun, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menegaskan, seluruh BBM yang disalurkan telah melalui proses pengujian dan memenuhi standar mutu sesuai ketentuan pemerintah.
Pertamina juga membuka layanan pengaduan melalui Pertamina Call Center 135 bagi masyarakat yang ingin melaporkan keluhan terkait kualitas bahan bakar. (sul/dea/msr)
| Pelaku Pembunuhan di Kampung Hijau Banjarmasin Dipenjara 13 Tahun, Jaksa dan Terdakwa Tak Banding |   | 
|---|
| Heboh Keluhan Motor Brebet Diduga Imbas Pertalite, Komisi III DPRD Kalsel Bakal Panggil Pertamina |   | 
|---|
| Ramai Motor Brebet Usai Isi BBM di SPBU Banjarmasin, Hiswana Migas: Kita Selalu Cek |   | 
|---|
| Tak Sesuai Tuntutan, Terdakwa Perkara Pembunuhan di Kampung Hijau Divonis Satu Tahun Lebih Ringan |   | 
|---|
| Langkah Awal Perumda Pasar Soal Penataan Ulang Sentra Antasari, Koordinasi dan Pendataan Pedagang |   | 
|---|
 
												

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.