Ramai Pencurian Meteran Air

Meteran Air di Puskesmas Pembantu Pemangkih Banjar Juga Raib, 3 Bulan 117 Meteran Air Dicuri

Adalah meteran air di Puskesmas Pembantu Pemangkih Darat, Kabupaten Banjar juga dicuri Kamis (31/10/2025) malam kemarin,

|
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Irfani Rahman
Foto tangkapan layar di Grup WA
PENCURIAN METERAN AIR - Seorang pria diduga mencuri meteran air terekam kamera CCTV di wilayah Handil Bakti, Batola. Terungkap ternyata meteran air di Puskesmas Pembantu Pemangkih Darat juga dicuri 

BANJARMASIN POST.CO.ID, MARTAPURA- Kasus pencurian meteran air kian meresahkan bukan meteran air milik warga atau masyarakat umum saja. Akan tetapi meteran air fasilitas umum juga disikat oleh maling meteran air.

Satu di antaranya terjadi Puskesmas Pembantu Pemangkih Darat, Kabupaten Banjar Pada Kamis (31/10/2025) malam kemarin, meteran air di lokasi tersebut lenyap digondol maling.

Pembakal Pemangkih Darat, Jumbri, Pustu kehilangan meteran, kejadian kemarin malam. Karena itu, sementata ini tidak ada air yang bisa dialirkan. Sementara oakai selang air dari rumah warga.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan bhabinkamtibmas dan mengusrus surat kehilangan.
Kemudian lapor ke PT Air Minum (AM) intan Banjar.

Berhubung yang dicuri adalah meteran air minum fasilitas umum, pihaknya berharap bisa diproses cepat oleh PT AM agar air untuk Pustu tersebut bisa normal kembali.

Baca juga: Ratusan Meteran Air di Kalsel Raib Dicuri, Pelanggan Harus Bayar Biaya Penggantian

Baca juga: Viral Beredar Surat Edaran Wali Murid Dilarang Protes MBG, Disdik Banjarmasin Buka

Dari adanya itu, menambah panjang daftar kejadian maling meteran di wilayah Kertak Hanyar.

Tidak hanya di Kertak Hanyar, kejadian pencurian meteran air juga terjadi di wilayah kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.

Camat Gambut, Fauzan, mengatakan memang mendengar ada beberapa kali meteran air yang hilang wilayah Gambut dan Kertak Hanyar .

"Bahkan di wilayah sendiri tepatnya di Balai Pemuda Gambut pernah mengalami kehilangan serupa," Kata Fauzan.

Diakuinya, untuk penggantian meteran dari PT AM memang ada tarif yang dikenakan hanya saja, Fauzan kurang tau berapa besaran biaya yang dikeluarkan. 

Humas PT AM Intan Banjar, Mahyuni, sudah mengetahui hal tersebut dari laporan. 

Dia berharap, pencurian meteran air terjadi lagi, sebab hal seperti ini sangat tidak dia harapkan. Sebab selain merugikan pelanggan dan juga merugikan PT AM Intan Banjar.

Mahyuni pun memberikan tips, bagi pelanggan yang kehilangan meteran air agar, melapor ke kantor PT AM Intan Banjar yang terdekat.

"Yakni ada di Banjarbaru, landasan Ulin, Kertak Hanyar dan Mataraman. Jika ada laporan, petugas kami menindak lanjuti ke lapangan untuk memastikan aksesoris apa saja yang hilang," urai Mahyuni seraya menjelaskan soal biaya bervariasi tergantung komponen apa yang hilang.

Mahyuni juga menjelaskan pemberitahuan biaya kepada pelanggan berdasarkan hasil identifikasi di lapangan.

"Setelah pelanggan membayar di Kasir kami (PT AM Intan Banjar) lengkap dengan bukti pembayaran resmi, kami segera menggantikan meter pelanggan yang baru," jelasnya.

Dari data diketahui, kasus pencurian meteran PDAM belakangan semakin marak terjadi. Alat penghitung volume air biasa terpasang di luar rumah atau bangunan pelanggan itu, kini menjadi sasaran maling.

Dalam tiga bulan terakhir, ada sekitar 177 laporan kehilangan yang diterima pihak PT AM Intan Banjar.

Khusus untuk wilayah Banjarbaru dan Martapura, laporan kehilangan yang diterima PTAM Intan Banjar sebanyak 61 meteran air. Kemudian cabang 1 Kecamatan Landasan Ulin dan Kecamatan Gambut 56 unit.

Selanjutnya, di cabang 2 wilayah Kecamatan Kertak Hanyar, Sungai Tabuk, Aluhaluh, Beruntung Baru dan Tatah Bangkal dilaporkan hilang 60 unit meteran air.

(Banjarmasin Post/ Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved