Pahlawan Nasional Asal Kalimantan
Sembilan Sosok Pahlawan Nasional Asal Kalimantan, Berdarah Banjar, Martapura, Hingga Kandangan
Berikut 9 Pahlawan Nasional asal Kalimantan Selatan yang memiliki peran penting terhadap kemerdekaan RI. Salah satunya Pangeran Antasari.
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: M.Risman Noor
Sebelum mendapatkan posisi menteri, Drs. Saadilah Mursyid sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada, The Netherlands Economic Institute (Rotterdam), dan Universitas Harvard ini pernah bertugas di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pada tahun 1992, beliau memperoleh penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana. Sejak tahun 2003, Drs. Saadilah Mursyid menjadi general managerTaman Mini Indonesia Indah.
Beliau menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara saat pengunduran diri mantan Presiden Soeharto. Pada masa itu Soeharto menunjuk Drs. Saadilah Mursyid untuk mempersiapkan naskah final Keputusan Presiden mengenai Komite Reformasi dan Keputusan Presiden mengenai Pembentukan Kabinet Reformasi. Drs. Saadilah Mursyid juga dikenal sebagai politisi pengikut Soeharto yang loyal serta tetap mendampingi Soeharto ketika banyak orang berpaling dari Soeharto setelah kejatuhannya. Beliau adalah orang yang menulis konsep pengunduran diri Presiden Soeharto serta melaporkan detik-detik suasana genting pada Mei 1998.
Dari pernikahannya dengan Halimah Ratna Mursjid, Drs. Saadilah Mursyid dikaruniai tiga anak dan enam cucu. Beliau dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca juga: Bakar Mobil dan Jasad Selingkuhan, Suami Turuti Siasat Istri demi Hilangkan Jejak Pembunuhan Sadis
8. Sultan Hidayatullah II
Sultan Hidayatullah II, terlahir dengan nama Gusti Andarun, dengan gelar mangkubumi Pangeran Hidayatullah kemudian bergelar Sultan Hidayatullah Halil Illah. Beliau lahir di Martapura, 1822 dan wafat di Cianjur, Jawa Barat, 24 November 1904 pada usia 82 tahun. Sultan Hidayatullah adalah pemimpin Kesultanan Banjar yang berkuasa antara tahun 1859 hingga 1862. Sultan Hidayatullah dikenal sebagai salah seorang tokoh pemimpin Perang Banjar yang melawan pemerintahan Hindia Belanda.
Terlahir sebagai anak dari Pangeran Ratu Sultan Muda Abdurrahman bin Sultan Adam Al-Watsiq Billah, Gusti Andarun menjadi kandidat utama pewaris takhta Kesultanan Banjar untuk menggantikan kakeknya Sultan Adam, tetapi posisi tersebut malah diduduki oleh kakak tirinya Tamjidullah II yang memperoleh dukungan dari pemerintah Hindia Belanda.
Peristiwa ini menciptakan terjadinya perpecahan di lingkungan keluarga bangsawan Banjar dan masyarakat, dimana tercipta kubu pendukung Tamjidullah yang dekat dengan Belanda serta kubu pendukung Gusti Andarun yang tak setuju dengan keputusan pemerintah Hindia Belanda tersebut. Untuk meredam ketegangan, pada tahun 1856 pemerintah Hindia Belanda kemudian mengangkat Gusti Andarun sebagai mangkubumi (kepala pemerintahan) Banjar dengan diberikan gelar Pangeran Hidayatullah.
Pengangkatan tersebut ternyata tak dapay meredakan ketegangan antara keluarga bangsawan, masyarakat, serta pemerintah Hindia Belanda. Ketegangan ini pun menjadi pemicu terjadinya Perang Banjar, dimana pada tanggal 18 April 1859, pasukan Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari menyerang tambang batu bara Oranje-Nassau di daerah Pengaron. Pemerintah kolonial lalu memakzulkan Tamjidullah serta mencoba menobatkan Hidayatullah sebagai sultan, tetapi Hidayatullah menolak tawaran tersebut. Beliau dinobatkan oleh para panglima Banjar untuk menjadi sultan pada September 1859, dengan gelar Sultan Hidayatullah Halil Illah.
Sultan Hidayatullah memimpin Perang Banjar hingga tahun 1862, saat beliau beserta keluarganya berhasil ditangkap oleh pihak Hindia Belanda. Sultan Hidayatullah, keluarga, dan sebagian pengikutnya kemudian diasingkan ke Cianjur, dimana beliau menghabiskan sisa hidupnya disana hingga wafat pada tahun 1904. Atas sikapnya yang anti-imperialis serta kepemimpinannya dalam melawan pemerintahan Hindia Belanda dalam Perang Banjar, pada tahun 1999 pemerintah Indonesia menganugerahkannya Bintang Mahaputera Utama.
Baca juga: Pagelaran Seni Budaya Anak Tapin Dukung Kabupaten Layak Anak, RTH Jadi Tambah Semarak
9. Letjend Purn. Zaini Azhar Maulani
Letjend Purn. Zaini Azhar Maulani lahir di Marabahan, Kalimantan Selatan pada tanggal 6 Januari 1939, beliau merupakan seorang penulis di bidang militerm intelijen serta gerakan Islam. Beliau pernah menjadi seorang aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) sekaligus menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara hingga tahun 1999. Beliau wafat pada 5 April 2005.
Karier Letjend Purn. Zaini Azhar Maulani lebih banyak dihabiskan di dunia militer, diawali sebagai Komandan Peleton, Kompi I, Batalyon 145/Sriwijaya. Beliau lalu menjabat sebagai Panglima Kodam VI Tanjungpura tahun 1988-1991. Dari Kodam Tanjungpura, beliau kemudian menjabat Sekretaris Jenderal Departemen Transmigrasi pada tahun 1991-1995. Letjend Purn. Zaini Azhar Maulani lalu menjadi staf ahli Menristek/BPPT pada tahun 1995-1998. Selain itu, Z.A. Maulani juga merupakan penulis soal militer, intelijen serta gerakan Islam.
Beliau juga pernah menjadi aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII). Setelah jabatannya sebagai Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara pada tahun 1999, Letjend Purn. Zaini Azhar Maulani lebih banyak menganalisis politik dalam negeri. Dalam kehidupan sosial, beliau juga termasuk sebagai salah satu pencetus Perkumpulan Alumni Pelajar Islam Indonesia dimana beliau menjadi Ketua Umum Pertama Pengurus Pusat Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII). Letjend Purn. Zaini Azhar Maulani juga rajin memberikan ceramah dan menjadi narasumber dalam kesehariannya.
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
| Diusir dari Konser BLACKPINK, Ini Nasib Mbak Rara yang Dulu Viral Pawang Hujan di MotoGP Mandalika |
|
|---|
| Jalan Menuju Kubah Habib Basirih Banjarmasin Penuh Sesak, Jemaah Haul Padati Jembatan |
|
|---|
| Rumah Musdalifah Mendadak Mau Dilelang Bank, Dipicu Utang dari Paman, Kini Harus Sediakan Rp500 Juta |
|
|---|
| Kabar Duka Fitri Salhuteru di Tengah Perseteruan dengan Nikita Mirzani, sang Ibu Meninggal Dunia |
|
|---|
| Chelsea Aktif Dalam Pembicaraan Untuk Merekrut Pemain Internasional Inggris yang 'Sangat Matang' |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.