Berita Tanahbumbu

Peringati Hari Pahlawan Nasional di Tanahbumbu, Bupati Andi Rudi Kenakan Pakaian Adat

Bupati Tanahbumbu gunakan pakaian adat Bugis saat peringatan Hari Pahlawan Nasional di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) pada Senin (10/11/2025)

Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Irfani Rahman
banjarmasinpost.co.id/muhammad fikri
KENAKAN PAKAIAN ADAT- Peringatan Hari Pahlawan di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) pada Senin (10/11/2025) di Kantor Bupati tidak hanya berlangsung khidmat, tetapi juga kaya makna budaya. Tampak Bupati Tanahbumbu kenakan pakaian adat 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN – Peringatan Hari Pahlawan Nasional di Kabupaten Tanahbumbu Senin (10/11/2025) di Kantor Bupati tidak hanya berlangsung khidmat, tetapi juga kaya makna budaya.

Para pejabat dan tamu undangan yang hadir memeriahkan upacara dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai suku, mulai dari Banjar, Jawa, Bugis, dan suku lainnya, menghadirkan nilai keberanian dan cinta tanah air dalam bentuk yang sederhana namun penuh arti.

Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, memimpin upacara dengan mengenakan pakaian adat dari Suku Bugis, lengkap dengan laung (penutup kepala khas).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Andi Rudi Latif membacakan sambutan dari Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf.

Sambutan tersebut mengajak hadirin untuk menundukkan kepala penuh hormat, mengenang para pahlawan yang berjuang demi masa depan bangsa.

Baca juga: BREAKING NEWS- Reka Ulang Pembunuhan Bidan di Kelayan Banjarmasin, Saksi: Pelaku Serang Mama Saya

Baca juga: Update Klasemen Porprov XII Kalsel: Tabalong Menguat, Banjarmasin Mengejar, Tanahlaut Tetap Teratas

Menteri Sosial menekankan bahwa kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan.

Ada tiga hal utama yang dapat diteladani dari para pahlawan, kesabaran para pahlawan, mereka sabar menempuh ilmu, menyusun strategi, menunggu momentum, dan membangun kebersamaan di tengah keterbatasan. "Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan," demikian disampaikan dalam sambutan tersebut.

Mengutamakan kepentingan bangsa, setelah merdeka, para pahlawan tidak berebut jabatan atau menuntut balasan. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, dan menanam. 

 "Di situlah letak kehormatan sejati, bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang  ditinggalkan,” katanya.

Ketiga pandangan jauh kedepan, para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari ibadah. Semangat pantang menyerah ini adalah modal besar bagi generasi saat ini untuk meneruskan cita-cita bangsa.

Di masa kini, perjuangan tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama: membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal.

Sambutan tersebut juga menggarisbawahi bahwa semangat ini dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.

Upacara Hari Pahlawan ditutup dengan janji untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus. "Kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Dengan bekerja, bergerak dan berdampak," tutup sambutan Menteri Sosial.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri Syahrin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved