Berita Kalsel

Komite II DPD RI Dorong Bulog Segera Salurkan 4.800 Ton Sisa Stok Beras di Gudang Bulog Kalsel

Pada peninjauan itu, Badikenita menyebut pihaknya menemukan bahwa ada beras impor tahun 2024 yang masih tersisa di gudang milik Bulog Kalsel

Penulis: Rizki Fadillah | Editor: Ratino Taufik
Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah
Kunjungan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI gudang beras milik Kanwil Bulog Kalimantan Selatan di Landasan Ulin, Banjarbaru, Senin (10/11/2025) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia melakukan kunjungan ke salah satu gudang beras milik Kanwil Bulog Kalimantan Selatan di Landasan Ulin, Banjarbaru, Senin (10/11/2025).

Pada kunjungan ini salah satunya menyoroti soal banyaknya stok beras impor yang masih dimiliki Bulog Kalsel dan tersimpan cukup lama di gudang.

Ketua Komite II DPD RI, Badikenita Br. Sitepu mengatakan kunjungan mereka dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi DPD dalam pengawasan sesuai dengan Pasal 22D melakukan pengawasan terhadap jalannya undang-undang, dalam hal ini Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 Pangan.

“Kita datang di sini langsung mengecek ke lokasi. Bagaimana ketersediaan pangan kita, bukan hanya jumlahnya, tapi sudah berapa lama itu ada, kemudian apakah kualitasnya masih bagus. Lalu, apakah masih ditemukan sumber-sumber pangan yang diimpor, sementara kita sekarang sudah melakukan swasembada pangan, terutama beras dan menyusul jagung,” katanya.

Pada peninjauan itu, Badikenita menyebut pihaknya menemukan bahwa ada beras impor tahun 2024 yang masih tersisa di gudang milik Bulog Kalsel.

Baca juga: Warga Bekambit Aksi di DPRD Kotabaru, Keluhkan Pengalihan Sungai dan Penyerobotan Lahan

“Di sini memang kita temukan ada bukan sisa. Yang dulu pernah kita impor karena El Nino 2023, jadi kita mengimpor 2024 itu hampir 4 juta ton. Nah, ternyata ini masih ada di gudang-gudang, jadi ini harus di-clearance tapi janganlah dibuang, ya. Itu kan masih bagus, masih bisa diberikan kepada masyarakat,” katanya.

Pihaknya dari Komite II DPD RI mendorong agar Bulog Kalsel segera menyalurkan beras tersebut kepada masyarakat khususnya menjelang akhir tahun 2025.

Kepala Kanwil Bulog Kalsel, Akbar Said menyebut saat ini stok beras yang masih tersimpan di gudang  Bulog Kalsel kurang lebih sebanyak 4.800 ton, terdiri stok beras Luar Negeri (LN) dan beras Dalam Negeri (DN) di 10 gudang yang dimiliki Kanwil Bulog Kalsel.

​“Beras LN diprioritaskan untuk segera disalurkan dan diharapkan habis di tahun 2026. Sisa stok beras LN adalah 2.800 ton,” ungkapnya.

​Akbar juga menyebut bahwa untuk alokasi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di Bulog Kalsel masih ada 25.000 ton sampai dengan Desember 2025. 

Terpisah, Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian (Kementan) RI, Yudi Sastro mengungkapkan bahwa Prognosa atau perkiraan di Indonesia 2025, produksi beras sebanyak 34,77 juta ton. 

“Konsumsi kita kan di angka 30 juta ton. Jadi, tahun ini kita itu surplus sekitar 4 juta ton. Saya kira kemarin kebijakannya 3 juta ton diserap Bulog sebagai cadangan beras pemerintah,” katanya.

Yudi Sastro juga berharap stok beras yang masih tersisa di gudang Bulog Kalsel untuk disalurkan ke masyarakat, sebelum puncak panen.

“Nanti di Maret-April kan puncak panen lagi. Saya kira yang lama mungkin harus dirilis, kemudian yang baru nanti akan diserap kembali. Sebagai cadangan beras pemerintah,” katanya.(Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved