Berita Balangan

Dokter RSUD Balangan Jadi Panitia Ajang Olahraga Amerika, dr Yanti Pastikan Atlet Disabilitas Setara

dr Yanti SpPK MKes dipercaya jadi Klasifikator Internasional pada Youth Parapan American Games 2025

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Hari Widodo
Istimewa
DI CHILE - Dokter Yanti (berkacamata) dari RSUD Balangan saat bertugas pada ajang Youth Parapan American Games 2025 di Chile. 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Meski bertugas di kabupaten, prestasi membanggakan berhasil ditunjukan oleh dr Yanti SpPK MKes.

Dokter yang sehari-harinya bertugas sebagai spesialis patologi klinik RSUD Balangan di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel) ini baru saja mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kiprahnya menembus ajang olahraga internasional.

dr Yanti baru kembali dari Santiago, Chile, sebagai Klasifikator Internasional pada Youth Parapan American Games 2025.

Meski Indonesia tidak ikut bertanding dalam event khusus atlet muda disabilitas dari Amerika, kehadiran dr Yanti di sana menjadi bentuk nyata bahwa sumber daya manusia dari daerah mampu berkontribusi di level internasional.

Baca juga: Latihan Pakai Dana Pribadi, Atlet Disabilitas Ingin Harumkan Nama Balangan

Bertugas sejak 31 Oktober hingga 8 November 2025, dr Yanti menjadi salah satu tenaga profesional yang dipercaya panitia untuk menangani cabang CP Football (Sepak Bola Cerebral Palsy). Bukan hanya mengemban peran administratif, dr Yanti memiliki tugas vital yakni memastikan setiap atlet diklasifikasikan secara adil sesuai tingkat disabilitasnya.

“Di cabang olahraga disabilitas, klasifikasi adalah jantung dari keadilan pertandingan. Kami harus  memastikan semua atlet bertanding di level dan kemampuan yang setara. Di situlah nilai sejati sportivitasnya,” terang dr Yanti.

Bahkan saat gegap gempita laga seperti duel panas sepak bola Argentina versus Brasil atau kemenangan gemilang Chile atas Meksiko, dr Yanti bekerja di balik layar.

Ia mengamati, menilai dan memastikan setiap atlet mendapat kesempatan yang setara untuk unjuk kemampuan.

Meski berangkat dari rumah sakit di Balangan, dr Yanti bukanlah orang baru di dunia olahraga paralimpik.

Perjalanan kariernya di dunia medis internasional  sudah menembus lintas benua mulai dari Paralympic Beijing 2008, Paralympic London 2012 Paralympic Rio de Janeiro 2016.

Lalu Kejuaraan Dunia Renang Berlin 2018, Kejuaraan Dunia Irlandia dan puluhan ajang lainnya di Asia maupun dunia.

“Mungkin sudah lebih dari 50 kali saya mendampingi atlet disabilitas Indonesia,” ujarnya.

dr Yanti merupakan anggota Biro Klasifikasi NPC (National Paralympic Committee) Kalsel dan aktif mengembangkan sistem klasifikasi atlet disabilitas di tingkat daerah maupun nasional.

Baginya tugas di Santiago bukan hanya tentang profesi, tapi juga perjalanan batin.

“Sungguh pengalaman yang luar biasa, melihat semangat atlet muda disabilitas dari berbagai negara membuat saya belajar arti kegigihan sesungguhnya.  Mereka berjuang bukan hanya untuk medali, tapi untuk membuktikan diri bahwa keterbatasan bukanlah penghalang.” tuturnya.

Baca juga: Satu-satunya di Kalimantan, Kalsel Raih Penghargaan Daerah Inklusif Disabilitas

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved