Ibadah Haji 2026

Calon Haji Banua Nantikan Daftar Peserta 2026, Kemenag Kalsel Masih Urusi Haji

Para calon haji (calhaj) asal Kalimantan Selatan hingga kini masih menunggu daftar peserta ibadah haji 2026, ini kata mereka

Editor: Irfani Rahman
Diskominfo HSS untuk BPost.
LEPAS JEMAAH-Bupati Syafrudin Noor bersama Wabup Suriani, Forkopimda dan Kemenag HSS melepas keberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) HSS di Halaman Pendopo Bupati, Minggu (18/5/2025) lalu. Saat ini calon haji (calhaj) masih menunggu daftar haji 2026 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pelunasan biaya ibadah haji 2026 dijadwalkan berlangsung mulai Rabu (19/11). Namun hingga Selasa (18/11) belum ada daftar pasti peserta haji reguler.

Hal ini membuat sejumlah calon peserta bertanya-tanya. Demikian pula Mujiburahman dan Mutmainnah, warga Kecamatan Kertakhanyar Kabupaten Banjar.

Suami istri ini telah bertahun-tahun membayar cicilan haji. Mereka diperkirakan berangkat pada 2027. Namun melihat penambahan kuota Kalimantan Selatan, keduanya berharap dapat diberangkatkan pada 2026.

Kuota haji reguler Kalsel untuk 2026 bertambah 1.369 orang. Jika pada 2025 sebanyak 3.818 orang, pada musim haji tahun depan sebanyak 5.187. Kuota ini berdasarkan penetapan yang dilakukan Komisi VIII DPR bersama Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) dalam rapat 29 Oktober 2025.

Baca juga: BREAKING NEWS- Perkelahian Berdarah di Tapin Kalsel Terekam Kamera, Korban Dibacok Berkali-kali

Mutmainnah juga bingung hendak bertanya kepada siapa. Selama ini mereka berurusan dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjar. Namun dia mendengar urusan haji dilimpahkan kepada Kemenhaj. “Bagaimana nanti urusannya? Takutnya malah tambah lambat antreannya,” ucapnya, Selasa.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Banjar Erfan Maulana, Selasa, mengatakan surat keputusan mengenai struktur organisasi Kemenhaj di kabupaten ini belum terbit. Oleh karena itu belum ada pengaturan mengenai kuota haji.

“Namun demikian PHU di kabupaten kota termasuk Banjar tetap melakukan penelusuran data jemaah yang akan berangkat pada 2026 melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat),” ujarnya.

Dia juga menyampaikan sejumlah calon peserta sudah melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas masing-masing dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banjar sejak 6 November lalu.

“Sementara untuk pendaftaran dan layanan lainnya seperti pembatalan, pelimpahan porsi, konsultasi tetap jalan seperti Kemenag Banjar, sambil menunggu proses perpindahan ke Kemenhaj,” jelas Erfan.

Menyikapi proses transisi, sebuah travel haji dan umrah menyatakan tetap berurusan dengan Kemenang. “Kalau tahun ini kami tidak ada haji khusus. Hanya umrah. Prosesnya tetap di Kemenag,” kata Direktur Cabang Madinah Iman Wisata, H Edy Setyo Utomo.

Kepala Kanwil Kemenag Kalsel HM Thambrin, Selasa, menjelaskan proses pelunasan belum berubah signifikan, meskipun saat ini ada Kemenhaj. Demikian pula pemeriksaan kesehatan sebelum jemaah diminta melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Namun dia mengakui daftar jemaah 2026 belum dikeluarkan.

“Selama belum ada regulasi yang mengatur perpindahan sumber daya manusia dan sebagainya, maka tetap di bawah koordinasi Kemenag,” tegasnya.

Komisi VIII DPR RI dan pemerintah pada menyepakati calon haji yang berangkat pada 2026 membayar Bipih sebesar Rp 54.194.366 dari total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp 87.409.366.

Saat pelunasan haji reguler dimulai Rabu ini, untuk haji khusus berlangsung sejak 11 November lalu.

Direktur Utama PT Albis Indonesia Utami Dewi mengatakan sebagian jemaahnya sudah melunasi biaya haji dan sebagian masih proses. “Insya Allah ada 40 peserta haji khusus yang akan kami berangkatkan,” katanya, Selasa. Travel ini pun melakukan persiapan teknis keberangkatan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved