Berita Banjarbaru
Dugaan Penggelapan Rp 2,6 M di Dinkes Banjarbaru Berjalan, Ternyata Uang Persediaan Operasional
Sekda Banjarbaru, Sirajoni angkat bicara terkait dugaan penggelapan dana sebesar Rp 2,6 miliar di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru.
Penulis: Rizki Fadillah | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sekretaris Daerah Kota (Sekda) Banjarbaru, Sirajoni angkat bicara terkait dugaan penggelapan dana sebesar Rp 2,6 miliar di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru.
Sekda menyebut dana yang diduga digelapkan merupakan anggaran Uang Persediaan (UP) milik Dinkes Banjarbaru.
Dinkes Banjarbaru sendiri diketahui mendapatkan anggaran uang persediaan sebesar Rp 3 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari dinas.
“Diduga (yang digelapkan) uang persediaaan atau UP. Setiap dinas ada UP, di Dinkes Banjarbaru sekitar Rp 3 miliar uang operasional, terdiri untuk Dinkes dan ada untuk puskesmas” ujar Sirajoni, Rabu (19/11/2025) sore.
Sekda juga memastikan, gaji karyawan honorer Dinkes Banjarbaru tidak terganggu dengan adanya permasalahan keuangan ini dan sudah dibayarkan.
Baca juga: Puluhan Bollard di Panglima Batur Banjarbaru Raib, PUPR Berencana Melapor ke Polisi
Baca juga: Warga Sungailoban Tanahbumbu Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Korban Disetubuhi di Kebun Karet
“Jadi, saya tegaskan untuk gaji sudah dilaksanakan pembayaran karena kita tentunya sangat memahami seperti kondisi psikologis para pelaksana atau karyawan di kita. Jadi, itu sudah dilaksanakan oleh pihak Dinas Kesehatan, beberapa hari lalu sudah dilaksanakan,” sebutnya.
Sekda menegaskan, dugaan penggelapan ini tengah ditangani oleh Inspektorat Banjarbaru dengan melakukan audit menyeluruh terhadap dana operasional di Dinkes tersebut untuk mengetahui total kerugian negara.
“Wali kota langsung memerintahkan Inspektorat mengaudit ini. Pesan beliau buka seterang-terangnya, tindak kalau ada pelanggaran. Tetapi kita masih harus menghormati proses aturan di internal kami, dan ini sedang berjalan. Karena banyak yang di audit, sehingga perlu waktu,” ujarnya.
Sirajoni menyebut pihaknya tidak ingin menyampaikan sesuatu tanpa ada bukti atau tanpa ada melalui audit atau inventarisir permasalahan yang sesuai dengan mekanisme yang ada, sehingga ia meminta publik bersabar menunggu hasil audit untuk mengetahui kejelasan permasalahan ini.
“Kalau seandainya ini ada pegawai juga pun yang bermasalah atau yang terlibat di sana, tentunya juga kita akan melakukan tindakan,” tegasnya.
Ia menyebut permasalah ini sudah menjadi atensi khusus daripada Wali Kota Banjarbaru dan Wakil Wali Kota Banjarbaru yang meminta Inspektorat Kota Banjarbaru untuk menuntaskan permasalahan ini. (Banjarmasinpost.co.id/rizki fadillah)
| Puluhan Bollard di Panglima Batur Banjarbaru Raib, PUPR Berencana Melapor ke Polisi |
|
|---|
| Diduga Digelapkan Bendahara, Dana Rp2,6 Miliar Ternyata Anggaran Uang Persediaan Dinkes Banjarbaru |
|
|---|
| Terapkan Food Security, Pakar Kesehatan ULM Sebut SPPG Polda Kalsel Sudah Penuhi Standar |
|
|---|
| Bollard Pembatas Trotoar di Panglima Batur Banjarbaru Banyak Dicuri, 91 Batang Hilang Sejak 2022 |
|
|---|
| Polisi Bongkar Praktek Mafia Tanah di Kalsel, Begini Modus yang Digunakan Pelaku |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Sekda-Banjarbaru-beri-penjelasan-soal-penggelan-uang-Rp26-M.jpg)