Berita Banjarmasin
Tinggal di Ruang 4x2 Meter, Keluarga Makunah Bertahan Pasca Rumah Tua Mereka Roboh
Ia mencoba menerima kenyataan bahwa rumah yang selama puluhan tahun menjadi tempat bernaung kini tinggal kenangan.
Penulis: Saiful Rahman | Editor: Ratino Taufik
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ruang sewaan berukuran 4x2 meter kini menjadi tempat beristirahat bagi Makunah (52) bersama tiga anaknya. Jumat sore (21/11/2025).
Kasur usang berjejal dengan sembako, tanpa dapur, hanya kamar mandi kecil di sampingnya. Kondisi itu harus dijalani setelah rumah tua Makunah di Jalan Tanjung Keramat RT 08, Basirih, Banjarmasin, roboh pada Kamis pagi (20/11).
Tubuh Makunah tampak lemah, duduk di ruang yang kecil sambil merapikan pakaian yang masih tersisa. Tatapannya kosong, seolah kelelahan bukan hanya fisik tetapi juga batin.
Ia mencoba menerima kenyataan bahwa rumah yang selama puluhan tahun menjadi tempat bernaung kini tinggal kenangan.
“Yah sekarang seperti ini Nak, Ulun berempat tinggal sama anak tiga. Mereka kalau siang bekerja sebagai buruh,” ucapnya lirih.
Rumah kayu sederhana yang telah roboh itu berdiri selama 45 tahun. Bagi Makunah, bangunan tersebut bukan sekadar tempat tinggal, melainkan saksi perjalanan hidup sejak kecil hingga berkeluarga. Kenangan masa kecil, masa remaja, hingga hari-hari setelah menikah semuanya terikat pada rumah itu.
“Itu rumah saya sejak kecil, benar sejak sebelum menikah itu,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
Dikatakan bahwa air pasang sungai rutin merendam rumah setiap akhir tahun. Genangan bisa mencapai lutut orang dewasa, memaksa keluarga mencari cara bertahan.
Baca juga: Gugatan Terhadap Vidi Aldiano soal Lagu Nuansa Bening Rontok, Pihak Pengadilan Beri Penjelasan
“Kalau pasang itu memang naik sampai selutut, kami sampai naik keranjang semua untuk tidur,” katanya sambil menunjukkan batas lutut.
Suara kayu berderit terdengar tiga hari sebelum kejadian. Rumah mulai miring, memberi tanda bahaya yang tak bisa diabaikan, sejumlah pakaianpun hanyut terbawa arus pasang sungai.
Hairullah, anak tertua, sebelumnya telah menyewa ruang kecil agar keluarga bisa mengungsi. Keputusan itu terbukti menyelamatkan mereka, sebab tepat pada Kamis pagi rumah itu akhirnya roboh setelah semalaman miring akibat terendam pasang sungai.
Hanya sedikit sisa pakaian yang berhasil diselamatkan. Terlihat sore hari air sungai kembali pasang, tanah bekas rumah pun tertutup air pasang sungai. Kayu dan papan yang berhasil diamankan warga ditumpuk rapi, berharap suatu hari bisa dipakai kembali untuk membangun.
Dinas Sosial sempat datang memberikan bantuan sembako kepada Makunah pasca insiden robohnya rumah. Bantuan itu menjadi penopang sementara, meski jauh dari cukup untuk mengembalikan kehidupan normal.
“Ada datang kemarin (Dinsos) memberi beras, minyak nggih,” kata Makunah sambil menunjuk sembako.
Hairullah, menatap tumpukan papan dan kayu bekas rumah ibunya dengan penuh harap. Baginya, ruang sewaan yang sesak bukanlah tempat layak untuk Ibu dan ke dua adiknya. Ia ingin segera membangun kembali rumahnya, meski dirinya sadar ekonomi keluarganya sedang sangat terpuruk terlebih Ia hanya seorang buruh rakit.
“Saya berharap bisa secepatnya datang bantuan, karena kami kini menyewa di tempat yang sesak berempat. Semoga secepatnya bisa diperbaiki,” ujarnya penuh harap sambil terus melirik tumpukan kayu dan papan sisa rumahnya yang roboh
Kisah Makunah menggambarkan ketahanan masyarakat kecil di tepian sungai. Kehilangan rumah berarti kehilangan kenangan, ruang aman, dan tempat bernaung. Hidup harus ditata ulang dari ruang sewaan yang nyaris tak layak huni.
Perjuangan keluarga ini menjadi cermin nyata bagaimana rapuhnya bangunan tua dihadapkan pada derasnya air pasang. Di tengah keterbatasan, semangat bertahan tetap menyala, menunggu uluran tangan yang peduli agar mereka bisa bangkit kembali. (Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman)
| Gelar FGD, Poliban Dorong Pemanfaatan IoT untuk Sawit Kalsel |
|
|---|
| Gelar FGD, Poliban Dorong Pemanfaatan Platform Internet of Things untuk Sawit Kalsel |
|
|---|
| UMKM Ramaikan Cangkurah 2025 di Siring Mitra Plaza Banjarmasin, Berharap Penghasilan Meningkat |
|
|---|
| Waspadai Rekrutmen Terorisme Lewat Internet, KPID Kalsel-Densus 88 Edukasi Siswa SMAN 2 Banjarmasin |
|
|---|
| Pantau Minyakita di Pengecer, Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Kalsel Ingatkan ini ke Pedagang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/MAKUNAH-Kini-terpaksa-tinggal-bersama-tiga-anaknya-pasca-insiden-roboh-rumah-miliknya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.