Berita Viral
Tiga Hari Sebelum Kematian Dosen Untag, Rekan Seprofesi Sudah Ingatkan Satu Hal, Senang Dekat Polisi
Tiga hari sebelum kematian, dosen Untag diingatkan teman seprofesi agar berhati-hati. Apalagi pacaran dengan polisi sudah berkeluarga.
Ringkasan Berita:
- Fakta mengejutkan terungkap di balik kematian dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35).
- Levi disebut telah lama menjalin hubungan dan tinggal bersama AKBP Basuki yang kabarnya tengah pisah ranjang dengan istri sahnya
- Rekan dosen berkali-kali mengingatkan risiko hubungan tanpa ikatan pernikahan itu.
BANJARMASINPOST.CO.ID — Sejumlah fakta terungkap usai kematian dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35).
Perempuan disapa Levi ini ternyata tiga hari sebelum kematian sudah diingatkan teman seprofesi agar berhati-hati pacaran dengan polisi yang sudah berkeluarga.
Namun Levi tak terlalu memedulikan walaupun saat itu status AKBP Basuki masih suami orang lain.
Pengakuan korban kalau AKBP Basuki sudah pisah ranjang namun belum cerai.
Baca juga: Pelaku Penembakan Warga Sapiria Makassar Dibekuk Polisi, Senapan Angin Jenis PCP Jadi Barbuk
Baca juga: Niat Hindari Pick Up Putar Balik di Landasan Ulin Banjarbaru, Pengemudi Motor Masuk Got
Levi disebut telah lama menjalin hubungan dan tinggal bersama AKBP Basuki yang kabarnya tengah pisah ranjang dengan istri sahnya, meski rekan dosen berkali-kali mengingatkan risiko hubungan tanpa ikatan pernikahan itu.
Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), ternyata sudah bertahun-tahun menjalin hubungan dekat dengan AKBP Basuki.
Hubungan itu bukan sekadar pacaran, sebab keduanya disebut hidup bersama meski Basuki masih berstatus suami sah dan hanya pisah ranjang dengan istrinya.
Seorang dosen, Kastubi, mengungkap telah mengingatkan tiga hari sebelum korban meninggal dunia agar berhati-hati dengan polisi.
"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11) saat bertemu di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi. Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi, polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi kepada Tribun di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).
Baca juga: Keluarga Dosen Untag Curiga: AKBP Basuki Panik dan Minta Barang Korban Saat Olah TKP
Kastubi, sejak awal tahun 2024, sudah mengetahui hubungan dekat antara Levi dan AKBP Basuki.
Ia mengetahui awal hubungan mereka ketika melihat AKBP Basuki membantu menurunkan barang pribadi dosen Levi selepas pulang dari luar kota pada sebuah acara fakultas.
Baca juga: Longsor di Binuang Tapin Rusak Bahu Jalan, Akses Masih Bisa Dilalui
"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat, tapi ada saksi lainnya," paparnya.
Tidak hanya sekali itu saja, AKBP Basuki menunjukkan batang hidungnya di kampus Untag untuk menjemput dosen Levi pada awal tahun 2025 selepas pulang tugas kampus dari Bali.
Kastubi lantas bertanya kepada Levi soal hubungan mereka.
Ketika itu, Levi menyampaikan, AKBP Basuki merupakan kekasihnya.
"Levi bilang polisi itu namanya Basuki, pangkat AKBP. Saya bilang, kalau itu pacarnya, kok wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.
Mulai saat itu, Kastubi mengingatkan kepada Levi agar lebih berhati-hati.
"Levi sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya. Maka saya ingatkan hati-hati pacaran dengan polisi. Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional. Ketika pacarnya, semisal jalan dengan laki-laki lain, tiba-tiba mengamuk," terangnya.
Baca juga: Kepergok Saat Beraksi, Pelaku Curamor di Surabaya Jadi Bulan-bulanan Warga
Selain mengingatkan terkait hal itu, Kastubi mengingatkan pula keberadaan AKBP Basuki yang telah berkeluarga.
Hubungan pria dan wanita tanpa ikatan pernikahan tinggal satu atap saja sudah salah.
Apalagi, Basuki, pria yang berprofesi sebagai polisi ini sudah berkeluarga.
"Kata Levi, AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.
Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi dosen Levi.
Menurut Kastubi, Levi dari dulu memang mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidupnya.
Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, korban menjalin asmara pula dengan seorang polisi, tetapi hubungan itu kandas.
"Levi senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.
Baca juga: Dua Mobil Tabrakan di Jalan Raya Jalur Pelaihari-Jorong, Tiga Orang Dilaporkan Terluka Termasuk Bayi
Ia sengaja mengungkap fakta ini karena ingin mencari kebenaran material agar informasi yang tersebar tidak sepotong-sepotong.
"Jadi tidak ada maksud untuk menyudutkan atau memfitnah seseorang," ujarnya.
Ia mendesak kepada kepolisian agar segera membuat terang kasus kematian korban.
"Ketika polisi nanti tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, nanti mencari bukti lainnya melalui digital forensik dari data di handphone korban dan AKBP Basuki serta barang bukti lainnya," paparnya.
Pengakuan AKBP Basuki
Pengakuan AKBP Basuki soal aktivitasnya bersama dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi, sebelum ditemukan tewas tanpa busana di kamar hotel kawasan Gajahmungkur, Semarang, akhirnya terungkap.
Basuki membantah memiliki hubungan asmara dengan korban dan menyebut hanya membantu Levi karena rasa simpati.
Apa yang dilakukan AKBP Basuki sebelum dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), ditemukan tewas tanpa busana di sebuah hotel kawasan Gajahmungkur, Semarang, akhirnya terungkap.
Pengakuan itu muncul di tengah sorotan publik terhadap hubungan keduanya, yang sebelumnya disampaikan mahasiswa dan keluarga korban.
Kematian dosen Untag, menimbulkan banyak pertanyaan setelah ia ditemukan dalam kondisi terlentang tanpa busana di kamar 210 hotel pada Senin, 17 November 2025.
Saat jasad ditemukan, AKBP Basuki berada di dalam kamar bersama korban.
Kondisi tubuh Levi disebut memperlihatkan darah keluar dari hidung, mulut, dan area intim.
Sumber : WartaKotalive.com
| Bela Ibu, Pria di Ogan Ilir Diusir Istri dan Anak, Kini Dibangunkan Warga Rumah |
|
|---|
| Modus Jadi Polisi Gadungan, Peras Ojol, Uangnya Dipakai Beli Narkoba |
|
|---|
| Warga Ketakutan Setelah Beredar Video Tiga Harimau Memangsa Puluhan Bebek Saat Subuh |
|
|---|
| Kisah Siswi SMP Gendong Adik Berkebutuhan Khusus ke Sekolah, Saat Istirahat Jualan Camilan |
|
|---|
| Simpati Datang Kala Melda Safitri Dicerai Suami Lulus PPPK, Crazy Rich Aceh Beri Segepok Uang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Kepolisian-melakukan-evakuasi-mayat-perempuan-berinisial-DDL-di-sebuah-kamar-hotel.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.