Berita Viral

Dokter Wanita Lansia Dipenjara 30 Tahun Gara-gara Pesan Suara WA, Dua Kali Kena Serangan Jantung

Dokter Marggie Orozco (65) dijatuhi hukuman 30 tahun penjara setelah mengkritik Presiden Nicolas Maduro melalui pesan suara WA

|
thawornnurak
Ilustrasi tangan orang di penjara. 

Ketua Badan Pemilihan Umum Venezuela CNE, Elvis Amoroso, mengatakan kepada wartawan, 
Maduro memperoleh 51,2 suara, sedangkan calon presiden oposisi Edmundo Gonzalez Urrutia mendapatkan 44,2 persen suara.

Padahal, Edmundo sebelumnya telah memimpin dalam sejumlah jajak pendapat. 

Dengan hasil ini, Maduro (61) akan mengambil kesempatan menjabat untuk masa jabatan enam tahun ketiganya sebagai pemimpin negara petro yang dulunya kaya raya ini.

DIa menang lagi ketika ekonomi Venezuela tengah begerjolak. 

PDB negara ini turun 80 persen dalam satu dekade, mendorong lebih dari 7 juta dari 30 juta warganya untuk beremigrasi. 

Berkuasa sejak 2013, Maduro telah dituduh memenjarakan para pengkritik dan melecehkan oposisi di tengah iklim otoritarianisme yang meningkat. 

Jajak pendapat independen menunjukkan, pemungutan suara pada Minggu dapat mengakhiri 25 tahun “Chavismo”, gerakan populis yang didirikan oleh pendahulu dan mentor sosialis Maduro, mendiang Hugo Chavez.

Gonzalez Urrutia menggantikan pemimpin oposisi populer Maria Corina Machado dalam pemilihan ini setelah pihak berwenang yang setia kepada Maduro tidak mengikutsertakannya dalam pemilihan. 

Machado, yang berkampanye di mana-mana untuk wakilnya, mendesak para pemilih pada hari Minggu malam untuk tetap “berjaga-jaga” di tempat pemungutan suara mereka di “jam-jam yang menentukan” saat penghitungan suara di tengah-tengah kekhawatiran akan kecurangan yang meluas. 

Sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Maduro telah mengandalkan aparat pemilu yang setia, kepemimpinan militer, dan lembaga-lembaga negara dalam sebuah sistem patronase politik yang mapan. 

Pemilu Venezuela pada Minggu merupakan hasil dari kesepakatan dimediasi yang dicapai tahun lalu antara pemerintah dan oposisi.

Kesepakatan tersebut membuat Amerika Serikat meringankan sanksi yang dijatuhkan setelah pemilihan kembali Maduro pada 2018, yang ditolak oleh puluhan negara Barat dan Amerika Latin. 

Namun, sanksi-sanksi tersebut diberlakukan kembali setelah Maduro mengingkari syarat-syarat yang telah disepakati.

(kompas.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved